Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyapa pasien BPJS di ruang rawat inap RSUD Sumedang, Jawa Barat, 17 Maret 2016. Dalam kunjungan kerjanya, Presiden meminta Menteri Kesehatan untuk menambah ruang perawatan guna melayani pasien di rumah sakit tersebut. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Subang- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Subang, Jawa Barat, menunggak klaim pembayaran Rp 7 miliar ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng, Subang. "Itu tagihan bulan November 2016," kata Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Subang Ariya Natasusanda, Kamis, 26 Januari 2017.
Pembayaran klaim BPJS Kesehatan ke rumah sakit pelat merah itu biasa dilakukan setiap bulan. Hanya saja, pada beberapa kali pembayaran, ada keterlambatan. Ariya menganggap, meski ada keterlambatan, pelayanan terhadap semua pasien, termasuk ketersediaan obat-obatan di rumah sakit, tetap berjalan normal.
"Kami tetap memberikan pelayanan yang baik kepada pasien yang datang. Tidak ada pelayanan yang terganggu akibat keterlambatan pembayaran klaim ini," tutur Ariya.
Ariya mewanti-wanti BPJS tidak terlambat membayar klaim sampai tiga bulan, apalagi lebih. "Ya, kerepotan kami kalau tiga bulan lebih," katanya.
Humas BPJS Subang, Ginanjar, saat dikonfirmasi mengenai keterlambatan pembayaran klaim ke RSUD Ciereng, mengatakan belum bisa memberikan keterangan. "Karena BPJS Subang sebagai kantor penghubung, jadi kami harus lapor dulu ke kantor cabang Sumedang," ujar Ginanjar.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.