Menjelang Imlek, Kelenteng Malang Gelar Wayang Potehi

Reporter

Jumat, 27 Januari 2017 04:10 WIB

Seorang petugas memperbaiki nama karakter wayang potehi yang dipamerkan di Lippo Mall Puri, Jakarta, 24 Januari 2017. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta --Kelenteng Eng An Kiong Jalan Basuki Rachmat Kota Malang menggelar wayang potehi menjelang perayaan Imlek. Wayang potehi khas kesenian Thionghoa digelar selama dua bulan secara terus menerus. "Non stop wayang tiap hari. Sehari dua kali tampil, masing-masing dua jam," kata juru bicara Klenteng Eng An Kiong, Kamis 25 Januari 2017.

Pagelaran wayang potehi sangat ditunggu masyarakat setelah vakum selama lima tahun. Kelenteng tak menampilkan wayang potehi saat perayaan Imlek selama lima tahun karena dana tersedot untuk renovasi klenteng. "Gelaran wayang potehi untuk ikut melestarikan budaya," katanya.



Sebuah panggung setinggi tiga meter, berbentuk rumah-rumahan berdiri di depan Klenteng. Panggung ini menjadi tempat pertunjukan wayang potehi. Kelenteng menghadirkan kelompok wayang potehi dari Kelenteng Fu Ho An Jombang. Pemain seluruhnya merupakan warga pribumi, bergama Islam. Ada akulturasi budaya dan agama. "Pemimpinnya warga keturunan Thionghoa," ucap dia.

Baca juga:
Patrialis Akbar OTT KPK, Ketua MK: Ya Allah Saya Mohon Ampun
Panglima Yakin Personel Tak Terlibat Penyelundupan Senjata

Dalang wayang potehi, Widodo Santoso, 44 tahun, mengaku belajar wayang potehi sejak usia 20 tahun. Dia mengawali menjadi asisten dalang, menyiapkan wayang potehi sesuai karakter yang dimainkan. Lantas dia mulai memperhatikan cerita, menghapal karakter dan memainkan wayang. "Ada 125 karakter, dengan 25 cerita berbeda," katanya.



Kegemaran Widodo pada wayang potehi bermula pada 1980-an. Lelaki asal Blitar ini menonton wayang potehi di Klenteng yang terletak di depan rumahnya. "Dulu tak banyak hiburan, penonton berjubel," katanya.



Widodo tak hanya cakap memainkan wayang potehi dengan karakter dan cerita dari Negeri Tirai Bambu. Namun, dia juga membuka pementasan dengan bahaya Mandarin. Widodo sudah berkeliling menggelar pementasan ke kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Sulawesi, Kalimantan. Bahkan ke luar negeri meliputi Jepang, Taiwan dan Malaysia. Widodo tetap memainkan wayang potehi, meski dibawah guyuran hujan dan tak banyak orang yang menonton.

Instrumen khas wayang potehi bergema ke seluruh ruangan. Aroma harum dupa menyeruak, menambah kesakralan pertunjukan wayang potehi. Kursi penonton hanya diisi sekitar 10 orang. Selebihnya dibiarkan kosong tak digunakan.



EKO WIDIANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

17 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

24 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

31 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

32 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

10 Februari 2024

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?

Baca Selengkapnya

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

9 Februari 2024

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.

Baca Selengkapnya

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

8 Februari 2024

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.

Baca Selengkapnya