Lumpur Lapindo Sumbat Irigasi di Enam Kecamatan

Reporter

Editor

Kamis, 14 September 2006 02:41 WIB

TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Lumpur panas Lapindo Brantas rupanya telah merusak seluruh irigasi di enam kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur. Irigasi itu meliputi sungai, saluran air persawahan, dan irigasi yang bermuara ke Selat Madura. “Ini akan memicu banjir bandang saat hujan tiba,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Sidoarjo, Setyo Basukiono, kemarin. Enam kecamatan itu meliputi Porong, Tanggulangin, Jabon, Tarik, Krembung, dan Prambon. Saluran irigasi yang rusak, menurut Setyo, terutama di sebelah timur luapan lumpur seperti Kali Juwet Kenongo, saluran Jatianom, Kali Ketapang, dan Kali Gedang. “Satu satunya solusi membuat saluran irigasi baru,” katanya.Saluran baru, menurutnya, berfungsi menampung luapan air untuk digelontorkan menuju Kali Alo yang letaknya di sebelah utara semburan lumpur. Kali ini memungkinkan menampung luapan air hujan untuk dialirkan ke laut.Adapun genangan air di sebelah selatan luapan lumpur, solusinya tidak dengan membuat saluran baru. Setyo mengusulkan pemerintah menyiapkan alat penyedot air. “Air lebih dulu ditampung di kolam penampungan baru kemudian dialirkan ke laut melalui jaringan pipa,” katanya.Menurut Wakil Bupati Sidoarjo Syaiful Illah, tersumbatnya saluran irigasi menambah kerusakan infrastruktur Sidoarjo. Ancaman banjir bandang dan luapan lumpur, kata dia, tinggal menunggu waktu.“Saya memperkirakan kawasan Porong bakal tenggelam jika 9 kolam penampungan lumpur tidak segera dialirkan ke tempat lain. Apalagi saya diberi tahu curah hujan kemungkinan akan lebih tinggi dibanding musim hujan yang lalu,” katanya.Syaiful berharap pemerintah pusat dalam mengambil alih kasus Lapindo benar-benar bertindak cepat dan tepat. Termasuk keputusan tentang merelokasi penduduk. “Jika tidak, malapetaka benar-benar akan terjadi. Korban lumpur bisa makin sengsara,” ujarnya.Di tempat terpisah, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah menegaskan, dana bantuan sosial dari departemennya tidak untuk korban lumpur. "Tidak sepeser pun dana pemerintah yang dialokasikan untuk korban lumpur Lapindo," katanya.Bachtiar mengungkapkan, dana sosial yang tercantum dalam anggaran perubahan yang sudah diajukan hanya untuk bencana alam. Jumlahnya sekitar Rp 2,5 triliun untuk bantuan bencana di Yogyakarta, Jawa Tengah, Pangandaran, Gorontalo, Sulawesi tengah, dan Sulawesi Utara.Rencana relokasi warga sudah ddisepakati semua pihak, baik pemerintah daerah, Lapindo, dan warga. Namun, menurutnya, relokasi tersebut harus jelas tempat dan waktunya. "Tempatnya di mana yang belum ditentukan," ungkap Bachtiar. Sedangkan mengenai tuntutan ganti rugi materi sebesar tiga kali lipat harga pasar oleh masyarakat yang tergenangi lumpur, Mensos menilai hal tersebut masih dalam pertimbangan. "Sudah ada negosiasi antara pemerintah daerah dengan Lapindo, hasilnya saya belum tahu." ROHMAN TAUFIQ | HARUN MAHBUB | INDRA MR

Berita terkait

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

1 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

2 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Majelis Adat Bali Dukung Langkah Kejaksaan Usut Dugaan Pemerasan oleh Bendesa Adat

3 hari lalu

Majelis Adat Bali Dukung Langkah Kejaksaan Usut Dugaan Pemerasan oleh Bendesa Adat

Kejaksaan Tinggi Bali melakukan OTT terhadap Bendesa Adat Berawa Ketut Riana yang diduga melakukan pemerasan terhadap investor.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

3 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

4 hari lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

4 hari lalu

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

Kejati Bali menyatakan masih mendalami kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bendesa Adat Bali.

Baca Selengkapnya

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

4 hari lalu

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

5 hari lalu

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

5 hari lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya