Deddy Minta Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Ditingkatkan  

Kamis, 26 Januari 2017 12:20 WIB

Deddy mengimbau kepada seluruh bupati/walikota se-Jawa Barat untuk bersama-sama dan kompak meningkatkan akuntabilitas kinerja.

INFO JABAR - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengapresiasi Pemerintah Kota Bandung dan Kota Sukabumi yang meraih Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sangat memuaskan. Kota Bandung meraih predikat A dan Kota Sukabumi meraih predikat BB.


“Apresiasi kepada Wali Kota Bandung dan Wali Kota Sukabumi beserta seluruh jajarannya atas prestasi yang sudah diraih dalam akuntabilitas kinerja. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kabupaten dan kota lainnya,” kata Deddy dalam acara Penyerahan Hasil Evaluasi SAKIP di Bandung, Rabu, 25 Januari 2017.


Deddy mengimbau kepada seluruh bupati/walikota se-Jawa Barat untuk bersama-sama dan kompak meningkatkan akuntabilitas kinerja di daerah masing-masing. “Minimal mampu meraih predikat BB agar menciptakan pemerintahan yang berkinerja tinggi dan sangat akuntabel,” katanya.


Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk bersinergi dalam perjanjian kinerja. Mulai dari penyusunan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil (outcome). Lalu, sosialisasi tentang laporan kinerja instansi pemerintah. Kemudian memberikan bimbingan teknis melalui pendampingan atau asistensi AKIP kepada OPD Wajib dan OPD Pilihan. Serta mendorong daerah untuk menghadirkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel.


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Asman Abnur mengatakan hasil evaluasi SAKIP yang dilakukan pada 2016 menunjukkan peningkatan rata-rata nilai evaluasi terhadap kabupaten/kota dibanding tahun sebelumnya.


Pada 2016, rata-rata nilai evaluasi SAKIP kabupaten/kota adalah 49,87, meningkat dari 2015 yang hanya 46,92 atau mengalami peningkatan 2,95 poin. Meski demikian, rata-rata kabupaten/kota pada 2016 masih menyandang nilai di bawah 50, yang artinya masih berada pada kategori C. “Sebanyak 425 kabupaten/kota atau 83 persen dari total seluruh kabupaten/kota masih mendapat nilai di bawah B,” kata Asman.


Rendahnya tingkat akuntabilitas kabupaten/kota, menurut Asman, karena empat permasalahan utama, yaitu tujuan atau sasaran yang ditetapkan tidak berorientasi pada hasil, ukuran keberhasilan tidak jelas dan terukur, program/kegiatan yang ditetapkan tidak berkaitan dengan sasaran, dan rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan.


Keempat permasalahan tersebut, menurutnya, menciptakan inefisiensi penggunaan anggaran di instansi pemerintah. Jika mengacu pada hasil evaluasi dan berdasarkan data yang telah dihitung, terdapat potensi pemborosan minimal 30 persen dari APBN/APBD di luar belanja pegawai setiap tahunnya. Angka tersebut berkisar setara Rp 392,87 triliun.


Menurut Asman, dalam mendorong praktek better practice government, Kota Bandung telah menerapkan aplikasi penganggaran berbasis kinerja bertajuk e-performance based budgeting. “Pada 2016, Kota Bandung berhasil melakukan penghematan anggaran lebih-kurang 35 persen. Kota Bandung melakukan refocusing kegiatan pada 2016 sebanyak 5.701 kegiatan menjadi 4.814 pada 2017,” ujar Asman. Kota Bandung merupakan satu-satunya pemkot yang berhasil meraih predikat A. (*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya