Yayasan Scorpion: Beruang di Kebun Binatang Bandung Stres
Selasa, 24 Januari 2017 21:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Investigator senior dari organisasi pemerhati kelestarian satwa liar Yayasan Scorpion Indonesia, Marison Guciano, mengatakan beruang madu yang ada di Kebun Binatang Bandung mengalami stres.
"Beruang-beruang itu melakukan tindakan yang tidak wajar, seperti mondar-mandir, memakan fesesnya sendiri, dan terus menggoyangkan badan, itu tanda-tanda bahwa beruang mengalami stres," kata Marison saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017.
Baca juga: Menteri KLHK Segera Putuskan Nasib Kebun Binatang Bandung
Dia mengatakan ada beberapa sebab sehingga beruang-beruang itu mengalami stres, salah satunya tempat tinggal yang tidak seperti habitat aslinya.
"Beruang madu itu tinggal di hutan yang tropis, tetapi yang kita lihat mereka diletakkan di dalam kandang yang sempit, bahkan salah satu kandang tidak memiliki pepohonan, sehingga para beruang itu tidak dapat memanjat pohon," kata Marison.
Selain itu ada empat beruang di dalam kandang yang sempit, padahal mereka adalah makhluk yang suka hidup sendiri.
Simak pula: Beruang Kelaparan, Ridwan Kamil: Kebun Binatang Milik Swasta
Pada video beruang di kebun binatang Bandung yang diunggah Yayasan Scorpion Indonesia di kanal Youtube terlihat para beruang di sana sangat kurus dan air di kolam yang ada di kandang mereka sangat kotor, tak hanya itu para pengunjung juga bebas melempar makanan ke dalam kandang, tak jarang beruang-beruang ini pun meminta-minta makanan kepada pengunjung.
"Tingkah meminta-minta makanan kepada pengunjung ini bisa saja karena mereka lapar atau karena kebiasaan pengunjung yang memberikan makanan kepada mereka, hal itu memang dapat mengubah perilaku satwa di kebun binatang. Seharusnya penjaga kebun binatang melarang para pengunjung untuk memberikan makanan," kata dia.
Lihat juga: LSM Ini Punya Bukti Beruang Kelaparan Makan Kotoran Sendiri
Bahkan dia pernah melihat dokumentasi para beruang hanya diberi makan roti saja. "Beruang madu itu makanannya serangga atau buah-buahan, tetapi mereka hanya diberi roti yang tidak dapat mencukupi kebutuhan gizi beruang. Apalagi kita lihat lantai kandang sudah disemen, hal itu membuat Beruang tidak leluasa mengorek tanah untuk mencari serangga," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSKI) Tony Sumampu pada Sabtu, 22 Januari 2017, menyatakan beruang-beruang tersebut dalam kondisi sehat, setelah melalui pemeriksaan medis.
Berita terkait: Videokan Beruang Kelaparan, LSM Scorpion akan Dipolisikan
Namun Scorpion Wildlife meragukan hasil tersebut dan meminta ada dokter hewan independen untuk memeriksa kembali kesehatan para beruang.
"Saya minta ada pemeriksaan menyeluruh, tidak hanya fisik tetapi juga mental, apakah beruang-beruang itu sehat atau mengalami stres. Seharusnya ada laporan pembanding karena Kebun Binatang Bandung adalah salah satu anggota dari PKBSI," kata dia.
Yayasan Scorpion telah memantau dan menyurati Kebun Binatang Bandung dan juga Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat terkait kondisi para beruang sejak pertengahan 2016 lalu, mereka juga sempat menawarkan bantuan makanan untuk satwa itu namun mereka melihat tidak ada perubahan dari kebun binatang, sehingga mereka memutuskan untuk mengunggah dan membuat petisi untuk menyelamatkan satwa tersebut.
ANTARA
Baca juga:
Firasat Mahasiswa UII Tewas Usai Diklat Mapala
Sidang Ahok, Lurah: Protes Tidak Ada, yang Ada Tepuk Tangan