Bupati Dedi Mulyadi Beri Tajudin 'Cobek' Pekerjaan, Gajinya?  

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 18:41 WIB

Tajudin Bin Tatang Rusmana bersama keluarganya saat tiba di rumahnya di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Penjual cobek yang menjadi terdakwa eksploitasi anak itu diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada Kamis, 12 Januri 2017. Tim Kuasa Hukum.

TEMPO.CO, Purwakarta - Tajudin, 42 tahun, pembuat cobek asal Desa Jaya Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang sempat menjalani hukuman selama 9 bulan dengan dakwaan mempekerjakan anak di bawah umur, diberi pekerjaan tetap oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

“(Tajudin) kami angkat jadi petugas kebersihan di kantor Partai Golkar Jawa Barat di Jalan Maskumambang, Bandung. Gajinya Rp 2,5 juta per bulan,” kata Dedi, yang juga Bupati Purwakarta, saat dihubungi Tempo, Selasa, 24 Januari 2017.

Baca juga: Bebas, Tajudin Belum Ingin Berjualan Cobek Lagi

Tajudin, yang tengah menunggu kasasi jaksa penuntut umum atas putusan bebas yang dia terima dari majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang Selatan, mengaku senang. Dia diberi pekerjaan itu setelah bertemu Dedi di Purwakarta, Senin, 22 Januari 2017.

Tajudin tak menyangka akan diberi pekerjaan oleh Dedi. Apalagi penghasilan yang dia dapat jauh lebih gede daripada sebagai tukang cobek, yang hanya Rp 750 ribu per bulan. “Ini benar-benar anugerah dari Allah,” ujarnya.

Selain mendapatkan pekerjaan tetap, semua utang Tajudin buat biaya keluarganya selama berada di dalam penjara dilunasi oleh Dedi dengan cara dicicil. Warung miliknya juga dimodali agar istrinya bisa berjualan lagi.

Tajudin bercerita, awalnya dia ketakutan saat ditemui staf pribadi Dedi di rumahnya. Ia khawatir ada penjemputan paksa dari aparat penegak hukum untuk dibawa lagi ke Tangerang Selatan atau Jakarta.

Simak pula: Tajudin Penjual Cobek Akan Ajukan Gugatan Ganti Rugi

Tetapi, setelah mendapatkan penjelasan panjang-lebar bahwa ia akan dibawa ke Purwakarta untuk dipertemukan langsung dengan Dedi, Tajudin baru lega. “Ternyata saya diundang makan sate maranggi sama Kang Dedi,” tuturnya.

Dedi mengaku mengetahui kisah pahit Tajudin setelah membaca sebuah portal berita online. Dalam berita itu, disebutkan bahwa Tajudin dipersalahkan karena mempekerjakan Cepi Nurjaman, 14 tahun dan Dendi Darmawan, 15 tahun, anak di bawah umur yang juga keponakannya sendiri.

Kedua anak tersebut dinilai dieksploitasi tenaganya untuk menjadi penjaja cobek dengan setoran Rp 30 ribu per hari. Setelah menjalani 24 kali persidangan, Tajudin akhirnya divonis bebas. Tapi jaksa penuntut umum tak terima dan mengajukan proses kasasi. “Saat ini Tajudin mengaku masih trauma lantaran jaksa mengajukan upaya kasasi tersebut,” ujar Dedi.

NANANG SUTISNA



Berita terkait

Kemnaker Awasi Pekerja Perempuan dan Anak di Perkebunan Sawit

29 Maret 2022

Kemnaker Awasi Pekerja Perempuan dan Anak di Perkebunan Sawit

Diperlukan beberapa hal untuk mewujudkan hubungan industrial yang kondusif pada sektor perkebunan kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Studi: Pembelajaran Jarak Jauh Buat Anak Rentan Dipekerjakan

9 Juli 2020

Studi: Pembelajaran Jarak Jauh Buat Anak Rentan Dipekerjakan

Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama pandemi Covid-19 ternyata memiliki tantangan salah satunya adalah membuat anak rentan jadi pekerja anak.

Baca Selengkapnya

Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

28 April 2020

Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengkritik program ATM beras yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

29 Maret 2020

Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghentikan sementara operasional bus AKDP.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

25 November 2019

Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

Sebagai pendukung Airlangga Hartarto, Dedi Mulyadi mengaku siap mundur dari Wakil Ketua Komisi IV DPR untuk mengakomodir kubu Bamsoet.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

13 Juli 2019

Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

Dedi Mulyadi mengatakan Munas Golkar sering menjadi pangkal perpecahan partai berlambang beringin itu.

Baca Selengkapnya

Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

8 Juli 2019

Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

Yorrys juga mengklaim Bambang Soesatyo mengantongi 400 lebih dukungan dari DPD I, DPD II, dan ormas Golkar sebagai tiket maju ke Munas Golkar.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

6 Juli 2019

Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi membantah

Baca Selengkapnya

Disnaker Sumut: Pabrik Mancis yang Terbakar Gunakan Pekerja Anak

24 Juni 2019

Disnaker Sumut: Pabrik Mancis yang Terbakar Gunakan Pekerja Anak

Selain tidak berizin, pabrik mancis yang terbakar Jumat lalu juga terbukti mempekerjakan anak - anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

30 April 2019

Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diproyeksikan lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024.

Baca Selengkapnya