Polisi RI Diduga Selundupkan Senjata di Sudan, Langkah KBRI?  

Reporter

Senin, 23 Januari 2017 16:36 WIB

Arrmanatha Christiawan Nasir, juru bicara Kementerian Luar Negeri. Tempo/Natalia Santi

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, membenarkan informasi mengenai anggota pasukan misi perdamaian asal Indonesia yang ditahan di Sudan. Arrmanatha memastikan perwakilan RI di Sudan mendampingi para polisi Indonesia yang ditahan karena dugaan penyelundupan senjata tersebut.

Baca juga: Kemlu: Pasukan Perdamaian dari Indonesia Ditahan di Sudan

"Duta Besar RI di Khartoum sudah di lokasi untuk memberikan pendampingan kepada pasukan polisi Indonesia," ujar Arrmanatha saat dikonfirmasi Tempo, Senin, 23 Januari 2017.

Arrmanatha mengatakan informasi yang awalnya beredar lewat media lokal Sudan itu masih diselidiki lantaran adanya sejumlah kejanggalan.

"Pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang menginvestigasi. Informasi awal yang kami terima, barang tersebut bukan milik pasukan polisi Indonesia," tuturnya.

Bantuan hukum, menurut Arrmanatha, akan diberikan oleh tim dari Kepolisian RI. "Tim Polri akan segera berangkat untuk memberikan bantuan hukum dan mencari kejelasan."

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Suryanto mengatakan informasi terkait dugaan penyelundupan senjata oleh pasukan perdamaian itu akan dijelaskan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI. "Sore ini Kabais yang akan menyampaikan," ujar Wuryanto saat dihubungi Tempo, Senin.

Anggota polisi yang bergabung dalam pasukan misi perdamaian di Sudan (United Nations African Mission in Darfur/UNAMID) itu ditahan pada 20 Januari lalu saat akan meninggalkan Bandara Al Fashir, Darfur, Sudan.

Dari bagasi yang diduga milik para anggota Polri tersebut, disita puluhan jenis senjata api.

Dilansir dari laman Sudan Tribune, Sabtu, 21 Januari 2017, UNAMID dikabarkan telah bergerak menyelidiki insiden itu.

Misi UNAMID dimulai sejak 2007 untuk membantu menghentikan kekerasan di wilayah barat Sudan. UNAMID merupakan misi perdamaian terbesar kedua di dunia dengan anggaran mencapai US$ 1,35 miliar, lengkap dengan 2.000 personel.

YOHANES PASKALIS | SUDAN TRIBUNE

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

15 jam lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

18 jam lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

12 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

12 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

12 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah menyusul Iran dan Israel yang sedang berkonflik.

Baca Selengkapnya