Kuda-Kuda Cidomo Gili Trawangan Butuh Uluran Tangan

Reporter

Sabtu, 21 Januari 2017 09:11 WIB

Wisatawan berjalan melintasi Cidomo, kereta kuda khas Lombok di pulau Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (6/12). Kereta ini berfungsi layaknya taksi bagi warga dan wisatawan di pulau Gili Trawangan. TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Mataram - Angkutan tradisional Cidomo, sebagai transportasi utama di pulau wisata Gili Trawangan Kabupaten Lombok Utara, menggunakan kuda sebagai penariknya, semacam dokar atau andong.


Namun, keberadaan Cidomo ini ternyata memerlukan kepedulian pemerintah daerah. Sebabnya, kuda tersebut memerlukan perawatan. Sedangkan pemiliknya tidak cukup berdaya untuk memeliharanya.

Baca juga:
Sulami Si 'Manusia Kayu', Radio Tua Jadi Penghiburnya

Di Gili Trawangan, Cidomo digunakan untuk angkutan penumpang dan Cikar Dongol untuk keperluan angkuta barang. Di sana tidak ada kendaraan bermotor. Yang ada selain Cidomo dan Dongol tersebut adalah sepeda dayung.

Ketua Koperasi Janur Kuning Haji Gufran dan Ketua Cikar Dongol Adi meminta agar ada bantuan pemberian vitamin untuk kuda-kuda penarik Cidomo dan Cikar Dongol tersebut. ''Setidak-tidaknya ada bantuan sosial perawatan kuda di sini,'' kata Gufran dan Adi.

Simak berita utama:
Jusuf Kalla Terkejut Emirsyah Satar Jadi Tersangka Suap
Emirsyah Satar Berpeluang Terjerat Pidana Pencucian Uang


Menurut mereka, kuda mereka tidak jarang mengalami kondisi lemas. Walaupun tidak diforsir seekor kuda bekerja seharian penuh. Sebab, setiap Cidomo atan Dongol memiliki masing-masing 2-3 ekor kuda yang dipergunakan secara bergilir.

Untuk Cidomo, ada sejumlah 64 ekor yang dipekerjakan untuk 32 unit. Sedangkan 50 unit Cikar Dongol masing- masing memiliki 2-3 ekor kuda.

Selama dua hari, Kamis-Jum'at 19-20 Januari 2017, Asosiasi Dokter Hewan Kuda Indonesia (ADHKI) bekerja sama dengan Multi Bintang dan Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan dan Forum Masyarakat Peduli Lingkungan melakukan penyuluhan perawatan kuda. Selain itu juga dilakukan pengecatan cikar dongol yang dilombakan.

Fitri Dewi Fathiyah mengatakan kuda di Trawangan diketahui ada yang berusia 17 tahun. '' Sudah mulai tua. Kalau untuk sport, kuda seusia itu sudah pensiun,'' ujar Fitri. Selain itu, ia meminta para pemilik kuda agar menyiapkan alas tidur berupa jerami atau serbuk. Sebab, jika tidak ada jerami atau serbuk untuk alas tidurnya, kuda tidak mau tidur. Ia juga mengatakan pemahaman kusir terhadap kuda dikatakan masih kurang sehingga perlu ditingkatkan.

Direktur Hubungan Korporasi Multi Bintang Bambang Britono mengatakan sudah dua kali melakukan kegiatan peduli perawatan kuda di kawasan pariwisata ini. ''Gili Trawangan ini adalah ekowisata. Tidak ada kendaraan bermotor,'' ucapnya. Bambang datang ke sana bersama 70 orang stafnya untuk wisata sambil menyerap kebutuhan Gili Trawangan.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

59 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

8 Maret 2024

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

21 Mei 2023

Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

Di Sintung Park, selain ada kolam renang yang airnya berasal dari sumur bor hingga kedalaman 35 meter, terdapat pemandangan alam sawah terasering.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

27 Maret 2023

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang terbakar di perairan Pantai Ampenan, Kota Mataram ditemukan. Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya