Pemerintah Akui Pengawasan Tenaga Kerja Asing Ilegal Lemah  

Reporter

Kamis, 19 Januari 2017 17:03 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Maruli Apul Hasoloan mengakui kekurangan pihaknya dalam mengawasi tenaga kerja asing ilegal. Alasannya, jumlah pengawas yang semula 2.000 kini turun menjadi 1.923. “Dengan kelemahan yang ada, kami tetap berupaya berintegrasi,” kata Maruli di kantor Komisi Ombudsman, Kamis, 19 Januari 2017.

Dulu, tim pengawas berada hingga tingkat kabupaten. Namun, saat ini, pengawasan dinaikkan di level provinsi dalam aspek administrasi. Tapi ia memastikan pengawasan tetap akan menjangkau kabupaten.

Pengawasan yang dilakukan mencakup dua aspek. Tidak hanya mengawasi tenaga kerja asing, tapi juga penerapan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3). “Kami merasakan kurang pengawasannya.”

Baca:
Ini Rekomendasi DPR untuk Atasi Tenaga Kerja Asing Ilegal

Imigrasi Palembang Tahan 10 Pekerja Tiongkok dan India


Maruli berujar, pengawasan terhadap tenaga kerja asing dilakukan secara periodik. Pihaknya menargetkan pengawasan lima kali dalam satu bulan. Ia menilai pengawasan responsif juga akan dilakukan mengingat isu masuknya tenaga kerja asing ilegal saat ini. Pemerintah telah membuka call center di nomor 1500133. “Jadi, kalau ada tenaga kerja asing ilegal, bisa dilaporkan,” ucapnya.

Ia menegaskan, pemerintah tidak menolak kedatangan tenaga kerja asing. Namun ia menuturkan tenaga yang masuk harus sesuai dengan izin. Ia mencatat, sejauh ini, ada 1.324 kasus tenaga kerja ilegal. Mereka menyalahi izin. Sementara itu, saat ini, tercatat ada 74 ribu tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia yang didominasi tenaga asal Cina.

Wakil Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Saleh Partaonan Daulay pun menyebutkan pengawasan terhadap tenaga kerja asing masih lemah. Ia mengatakan pengawas tidak sebanding dengan jumlah perusahaan. Menurut dia, saat ini, ada 200 ribu lebih perusahaan. Jumlah itu belum termasuk perusahaan yang muncul lantaran investasi.

Saleh berujar, kantor Imigrasi di daerah juga masih terbatas untuk mengawasi gerak-gerik tenaga kerja asing ilegal. Dari 514 kabupaten kota, hanya ada 185 kantor cabang Imigrasi.

Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Subianto menilai pemerintah daerah tidak fokus mengawasi tenaga kerja asing. Pemerintah dinilai lebih fokus mencari investasi dari asing. Menurut dia, sistem pengawasan terhadap tenaga kerja asing juga harus melibatkan serikat pekerja.

DANANG FIRMANTO

Berita Terkait:
Gubernur Riau Minta 98 TKA Ilegal Asal Cina Dideportasi

Bekasi Targetkan Pendapatan dari Izin Tenaga Asing Rp 37 M






Advertising
Advertising



Berita terkait

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

10 hari lalu

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

Ketahui cara dan syarat kerja legal bagi orang asing di Indonesia. Pastikan Anda memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

3 Februari 2024

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

Dewan Pakar TPN Ganjar - Mahfud, Sonny Keraf, mengkritik bahwa manfaat hilirisasi lebih dirasakan tenaga kerja asing.

Baca Selengkapnya

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

25 Januari 2024

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

KPK menegaskan penetapan tersangka Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman tak ada kaitannya dengan Pemilu

Baca Selengkapnya

Luhut Bantah Tudingan Cak Imin: Tenaga Kerja Asing di Industri Hilirisasi Hanya 10-15 Persen

25 Januari 2024

Luhut Bantah Tudingan Cak Imin: Tenaga Kerja Asing di Industri Hilirisasi Hanya 10-15 Persen

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan membantah tudingan Cawapres nomoro urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin soal dominasi tenaga kerja asing (TKA) di industri hilirisasi

Baca Selengkapnya

7 Fakta Smelter Nikel di Indonesia

3 Januari 2024

7 Fakta Smelter Nikel di Indonesia

Pada 24 Desember 2023, smelter nikel milik PT ITSS meledak dan menewaskan 13 orang. Berikut fakta-fakta smelter nikel di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PT IMIP Sebut Jenazah Korban Ledakan Tungku Smelter Sudah Diantar ke Rumah Keluarga

25 Desember 2023

PT IMIP Sebut Jenazah Korban Ledakan Tungku Smelter Sudah Diantar ke Rumah Keluarga

PT IMIP menyatakan jenazah korban ledakan tungku smelter di salah satu tenantnya PT ITSS telah diantarkan ke rumah keluarga korban.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Janji Batasi Tenaga Kerja Asing: Akan Bentuk Satgas Pengawasan

7 Desember 2023

Prabowo-Gibran Janji Batasi Tenaga Kerja Asing: Akan Bentuk Satgas Pengawasan

Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjanji akan batasi tenaga kerja asing. Bentuk Satgas pengawasan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Blak-blakan ke Mahasiswa UI Saat Ditanya TKA Cina: Kamu Bisa Gantikan Nggak?

19 September 2023

Ganjar Pranowo Blak-blakan ke Mahasiswa UI Saat Ditanya TKA Cina: Kamu Bisa Gantikan Nggak?

Ganjar Pranowo memberikan respon saat isi kuliah di UI mengenai TKA Cina di Jawa Tengah dari protes warga setempat. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

6 September 2023

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

KPK menyebut penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Cak Imin dilakukan sebelum deklarasi dia sebagai cawapres. Berikut perjalanan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Soal Mandor Bule di IKN, Luhut: Karena Mereka Bekerja Cepat, Kita Harus Belajar

22 Juni 2023

Soal Mandor Bule di IKN, Luhut: Karena Mereka Bekerja Cepat, Kita Harus Belajar

Menteri Luhut blak-blakan soal alasan memilih orang asing atau bule untuk bertindak sebagai pengawas proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Selengkapnya