Pilkada Bangka Belitung, Terasa Ada Politik Uang

Reporter

Kamis, 19 Januari 2017 12:30 WIB

TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Potret pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang digelar 15 Februari 2017 mendatang, diwarnai berbagai aksi kecurangan. Salah satunya yang menjadi sorotan publik adalah fenomena politik uang (money politics) yang semakin masif dengan modus operandi yang beragam.


Pengamat Politik Lintas Studi Demokrasi Lokal (LIDAL) Anugra Bangsawan mengatakan fakta di lapangan mengidentifikasi adanya praktek dagang atau jual beli suara dengan modus baru untuk mengelabui petugas pengawas dan menghindari sanksi. Salah satunya dengan melibatkan pedagang atau pemilik toko untuk membagikan sembako kepada masyarakat yang telah mendapatkan kupon dari tum sukses pasangan calon.

Baca juga:
Baru Saja Jokowi Bertemu Try Sutrisno di Istana
Suap E-KTP, KPK Kembali Periksa Gamawan Fauzi


“Modus itu sebenarnya masuk dalam kategori money politics dan merupakan bentuk pelanggaran karena masyarakat yang menerima kupon diminta imbalan dengan memilih calon tersebut. Hanya saja modus dikamuflase lebih cantik untuk menghindari sanksi,” ujar Anugra kepada Tempo, Kamis, 19 Januari 2017.

Anugra mengatakan realitas politik dagang atau jual beli suara juga terjadi dan tercermin dari pengerahan saksi bayangan yang dikemas melalui mobilisasi tim relawan di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 10-25 orang dengan imbalan rupiah berkisar antara Rp 100 ribu-Rp 250 ribu per orang. Teknik pembayaran uang saksi dilakukan dua tahap, yakni pertama diberikan Rp 50 ribu sebagai uang muka dan sisanya dibayar setelah penghitungan suara selesai dilakukan oleh pihak penyelenggara KPU.

Silakan baca:
Begini Cara Kemenpan Cegah Jual-Beli Jabatan di Daerah

“Itu dilakukan untuk efisensi dana dan juga memastikan dukungan suara saksi bayangan tersebut. Apabila suara yang ditargetkan tidak sesuai yang telah disepakati, maka jangan harap sisa pembayaran akan diperoleh saksi terlepas paslon tersebut menang atau kalah,” ujar dia.

Menurut Anugra potensi suara siluman (ghost voters) dengan memanfaatkan celah akurasi data Daftar Pemilih Tetap (DPT) juga perlu dipertanyakan. Selain pemilih ganda, pemilih dibawah umur bahkan telah meninggal dunia, modus manipulasi suara jelas akan melibatkan petugas penyelenggara KPPS setempat.

“Bahkan lebih dari itu, petugas saksi paslon di lapangan sering terkecoh verifikasi pembacaan suara sah atau tidak sah yang dilakukan oleh pihak komisioner partisan di tiap TPS. Pertanyaannya adalah mengapa praktik kecurangan jual beli suara kerap terjadi disetiap perhelatan demokrasi? Apa mungkin kandidat dan elite parpol diranah lokal susah diingatkan. Atau sebaliknya masyarakat terkesan tidak perduli. Padahal, jeratan sanksi tegas sudah tercantum dalam Undang-Undang,” ujar dia.

Anugra menambahkan praktek kecurangan yang dilakukan dapat merusak kualitas pilkada dan mencederai demokrasi. Pilkada yang cacat berpotensi besar menghasilkan pemimpin yang sangat diragukan integritas dan komitmennya untuk menjadi panutan rakyat yang baik. Terutama, mereka yang terpilih karena “membeli suara” dan mereka yang terbiasa dengan cara-cara kotor untuk meraih kekuasaan.

“Ibarat kita menunjuk dengan satu telunjuk jari, keempat jari lainnya mengarah ke kita sendiri. Jika pemimpin terpilih nantinya korup, menggadaikan kepentingan rakyat terhadap pemodal/cukong yang memberi pinjaman uang demi kepentingan sukses kandidat pada masa pilkada. Hal tersebut merefleksikan masyarakat pemilih yang lebih mementingkan pemberian uang/barang, daripada interigitas kandidat serta program visi misi berbasis kepentingan masyarakat luas. Untuk itu, jadilah pemilih cerdas dalam menentukan pemimpin berkualitas,” ujar dia.

SERVIO MARANDA

Simak:Dugaan Suap Bakamla, DPR Sesalkan KPK Tak Koordinasi TNI

Berita terkait

Efek Buruk Serangan Fajar bagi Demokrasi yang Sehat

13 Februari 2024

Efek Buruk Serangan Fajar bagi Demokrasi yang Sehat

Serangan fajar tidak hanya mempengaruhi pemilih secara langsung dengan imbalan materi, tetapi juga memengaruhi integritas dan kualitas demokrasi

Baca Selengkapnya

Sudah Diperintah Kapolda untuk Ditindak, Penambangan Timah Dekat Bandara Depati Amir Masih Beroperasi

7 Februari 2024

Sudah Diperintah Kapolda untuk Ditindak, Penambangan Timah Dekat Bandara Depati Amir Masih Beroperasi

Direskrimum Polda Bangka Belitung mengaku tidak ada orang dan aktivitas di lokasi tambang timah dekat Bandara Depati Amir Pangkal Pinang.

Baca Selengkapnya

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

25 Januari 2024

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

Jojo menuturkan praktik pengoplosan gas elpiji subsidi dan non subsidi tersebut sudah berjalan lebih dari empat bulan.

Baca Selengkapnya

Rute Jakarta-Pangkalpinang Memanas, Batik Air Terbang Perdana 28 Januari

18 Januari 2024

Rute Jakarta-Pangkalpinang Memanas, Batik Air Terbang Perdana 28 Januari

Penerbangan Batik Air rute Jakarta-Pangkalpinang memanaskan persaingan. Sudah ada Lion Air, Super Air Jet, Sriwijaya Air hingga Citilink.

Baca Selengkapnya

Hujan 5 Jam Plus Angin Kencang Akibatkan Banjir Rendam 458 Rumah di Pangkalpinang

17 Januari 2024

Hujan 5 Jam Plus Angin Kencang Akibatkan Banjir Rendam 458 Rumah di Pangkalpinang

BNPB melaporkan hujan akibatkan banjir di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung yang menyebabkan 458 rumah terendam.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kembali Singgung Skor Rendah dari Anies Saat Kampanye di Pangkalpinang

12 Januari 2024

Prabowo Kembali Singgung Skor Rendah dari Anies Saat Kampanye di Pangkalpinang

Capres Prabowo Subianto kembali menyinggung Anies soal skor 11 dari 100 saat kampanye di hadapan pendukungnya di Pangkalpinang.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Minta Pendukungnya Tak Gunakan Cara Curang, termasuk Politik Uang

31 Desember 2023

Mahfud Md Minta Pendukungnya Tak Gunakan Cara Curang, termasuk Politik Uang

"Pemimpin yang benar pasti dilahirkan dari proses yang benar, jujur, adil dan tidak tipu-tipu," kata Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Kejagung Sita 1.062 Gram Emas dan Uang Ratusan Miliar dalam Kasus Korupsi PT Timah

7 Desember 2023

Kejagung Sita 1.062 Gram Emas dan Uang Ratusan Miliar dalam Kasus Korupsi PT Timah

Barang bukti yang disita dari kasus korupsi PT Timah meliputi 65 keping emas, uang miliaran rupiah, dan uang dalam bentuk dolar Singapura dan Amerika.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024, Bawaslu DKI Soroti Isu Politik Uang hingga Netralitas ASN

24 November 2023

Pemilu 2024, Bawaslu DKI Soroti Isu Politik Uang hingga Netralitas ASN

Bawaslu DKI fokus pada sejumlah isu selama masa kampanye menjelang Pemilu 2024. Isu yang menjadi sorotan mulai dari politik uang hingga netralitas ASN

Baca Selengkapnya

Fakta Pembangunan Masjid Kubah Timah Pangkalpinang yang Dirancang Ridwan Kamil

8 Oktober 2023

Fakta Pembangunan Masjid Kubah Timah Pangkalpinang yang Dirancang Ridwan Kamil

Ridwan Kamil awalnya merancang bangunan Masjid Kubah Timah dengan lima kubah.

Baca Selengkapnya