BI Bali: Penukaran Uang Baru Tembus Rp 50 Miliar  

Reporter

Kamis, 19 Januari 2017 09:05 WIB

Seorang lansia menunjukkan sejumlah uang rupiah terbaru setelah menukarnya di loket mobil Bank Indonesia di Pasar Minggu, Jakarta, 21 Desember 2016. Bank Indonesia menurunkan mobil kas keliling untuk melayani penukaran uang rupiah emisi 2016 ke pasar-pasar. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Denpasar - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mewartakan penukaran uang Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun emisi 2016 di daerah ini sudah mencapai Rp 50 miliar karena tingginya minat masyarakat memiliki uang baru itu.

Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Manajemen Intern, Komunikasi, dan Layanan Publik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Zulfan Nukman di Denpasar, Kamis, 19 Januari 2017, menjelaskan, penukaran uang baru itu salah satunya dilakukan melalui kas keliling.

Baca juga:
Bank Indonesia Gencar Sosialisasikan Uang Baru
Soal Palu-Arit di Uang Baru, Ini Langkah Menteri Sri Mulyani


Pengedaran uang baru itu dilakukan dengan memasok ke kantor kas titipan di Singaraja hingga mencapai Rp 3 miliar dan kas keliling ke beberapa kabupaten, di antaranya Karangasem dan Jembrana.

Tingginya penukaran uang NKRI tersebut diharapkan mewujudkan uang bersih atau clean money policy di masyarakat, sehingga uang lusuh dapat ditarik. Uang bersih itu juga diharapkan dapat meningkatkan citra pariwisata Bali yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.

Besarnya penukaran uang baru juga karena gencarnya sosialisasi yang dilakukan BI kepada masyarakat dan perbankan, sehingga mereka antusias memiliki uang baru yang memuat 12 pahlawan nasional pada uang kertas dan logam tersebut. Sosialisasi juga dilakukan sekaligus untuk meluruskan sejumlah isu yang berkembang di masyarakat terkait dengan adanya persepsi sebagian pihak yang menyatakan uang baru, yang diluncurkan 19 Desember 2016, memuat gambar terlarang palu dan arit.

Menurut Zulfan, gambar tersebut bukan palu dan arit, melainkan gambar logo BI dengan teknik rectoverso, atau gambar saling isi apabila dilihat dari sudut berbeda sebagai salah satu bentuk pengamanan agar tidak mudah dipalsukan. Teknik ini telah diaplikasikan BI sejak 1998. Ia juga menegaskan bahwa uang NKRI dicetak oleh satu-satunya percetakan negara, yakni Peruri, bukan lembaga swasta seperti yang diembuskan dalam informasi di media sosial.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengedukasi petugas teller dan pelayanan nasabah bank umum terkait dengan fitur keamanan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia emisi tahun 2016. "Kami berharap edukasi ini dapat memberikan penghargaan kepada mata uang sendiri untuk mendorong berdaulatnya rupiah di negeri sendiri," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana saat membuka edukasi di Bank Indonesia di Denpasar, Rabu, 18 Januari 2017.

"Kami berikan pemahaman terkait dengan isu-isu hoax kepada frontliner perbankan sehingga ada pemahaman yang benar kepada nasabah," ujarnya.

ANTARA | S. DIAN ANDRYANTO

Simak:
Merah Putih Diberi Gambar, FPI: 100 Persen Bukan Milik Kami
Ridwan Kamil Bicara soal Desy Ratnasari di Pilgub Jabar







Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

7 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

14 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya