Kapolri: Jika Rizieq Diperiksa, Jangan Ada Pengerahan Massa

Reporter

Editor

Ali Anwar

Rabu, 18 Januari 2017 20:31 WIB

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mendatangi Mapolda Jabar untuk menjalani pemeriksaan, di Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian meminta agar tak ada lagi mobilisasi massa jika ada pemeriksaan lanjutan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Kepolisian Daerah Jawa Barat, Bandung. Tujuannya untuk menghindari adanya konflik antarmassa.

"Isunya Pancasila, sensitif karena ideologi negera. Pasti ada pro dan kontra. Oleh karena itu untuk menghindari itu jangan dipancing pengerahan massa," kata Tito di Polda Metro Jaya, Rabu 18 Januari 2017.


Baca: Bentrok FPI dan GMBI di Bandung, Begini Sikap Kompolnas

Rizieq diperiksa sebagai saksi terlapor kasus pencemaran nama baik dan penghinaan Pancasila pada Kamis, 12 Januari 2017. Saat pemeriksaan berlangsung, halaman dan jalan di depan Polda Jawa Barat dipenuhi massa dari FPI dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Polda belum memutuskan apakah akan ada pemeriksaan lanjutan kepada Rizieq.

Bentuk psikologi massa, kata Tito, berbeda dengan individu. Psikologi individu bersifat rasional dan logis, namun kalau psikologi massa terkadang irasional. Hal seperti itu, kata Tito, sulit untuk dikendalikan. "Karena itu ketika terjadi pemanggilan, datang lah dengan hanya membawa lawyer," ujar Tito.

Menurut Tito, pengerahan massa juga bisa diartikan sebagai upaya penekanan terhadap penyidik kepolisian. Padahal seharusnya penyidik bertindak independen dan tanpa tekanan dari manapun. "Apalagi isunya terhitung sensitif," Tito menambahkan.

Tito menjanjikan penyelidikan terhadap kasus yang menjerat Rizieq akan dilaksankan secara independen. Pengerahan massa pun seharusnya tak dilakukan jika merasa benar. "Kalau kita benar, tunjukkan kebenaran itu dan sampaikan (pada penyidik). Nanti pemanggilan polisi kan bukan proses terakhir,," kata dia.

Baca: Rizieq Diperiksa Polisi, FPI Bentrok dengan Ormas di Bandung

Seusai pemeriksaan dan unjuk rasa, beberapa orang yang diduga dari GMBI melakukan penyerangan terhadap mobil dan anggota FPI , sehingga beberapa orang anggota FPI terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Peristiwa itu menjalar hingga terjadi pembakaran markas GMBI di Bogor.
EGI ADYATAMA


Berita terkait

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

4 jam lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

6 jam lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

6 jam lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

9 jam lalu

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Aan Suhanan, meninjau kesiapan pengamanan dan pengawalan upacara HUT RI ke-79, di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

9 jam lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

10 jam lalu

Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

Bali akan menjadi tuan rumah acara World Water Forum pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

10 jam lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

11 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

12 jam lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

1 hari lalu

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

Polda Papua menjelaskan alasan TPNPB-OPM alias KKB melakukan penyerangan dengan menyasar Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya