Mayat Taruna Luka Lebam, Polisi Selidiki Dugaan Kekerasan

Reporter

Selasa, 17 Januari 2017 15:59 WIB

TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Maros, Sulawesi Selatan, Ajun Komisaris Jufri Natsir mengatakan luka lebam di perut kiri Ari Pratama, seorang taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, belum diketahui penyebabnya. Menurut Jufri, polisi belum melakukan otopsi setelah menerima pengaduan dari keluarga korban pada 22 Desember 2016. "Belum ada indikasi kekerasan, ini masih proses lidik (penyelidikan)," kata Jufri, Selasa, 17 januari 2017.

Menurut dia, semula pihak Akademi menginformasi ke keluarga korban untuk mengotopsi jasad Ari agar diketahui secara pasti penyebab kematiannya. Namun pihak keluarga menolak sehingga jenazah Ari dikirim ke Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. "Tapi beberapa hari kemudian orang tua korban menyurati Kepolisian karena diduga Ari meninggal tak wajar," tutur dia.

Poin penting dalam surat dari keluarga korban, kata Jufri, adalah adanya lebam pada perut Ari. "Tapi saat ditemuakan tewas, lalu korban diserahkan ke pihak sekolah, tidak ditemukan luka lebam itu," ucap dia.

Kendati demikian, ucap Jufri, pihaknya akan berkoordinasi dengan Laboratorium Forensik Polda Sulawesi Selatan agar berhubungan dengan Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur untuk mengotopsi mayat Ari.

Sebelumnya, Ari ditemukan tewas di Kolam Renang Tirta Yuda Brigade Infanteri Lintas Udara 3 Tri Budi Sakti Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Kariango di Kabupaten Maros pada Sabtu, 19 November 2016. Jasad Ari ditemukan di dasar kolam dengan kedalaman lebih dari dua meter.

Kepala Urusan Rumah Tangga ATKP Makassar Muhammadong menuturkan peristiwa tewasnya Ari di luar jam sekolah. Ketika itu, kata Muhammadong, dia langsung menelpon keluarganya untuk menanyakan apakah perlu diotopsi atau tidak. "Posisi saat itu masih di Poliklinik Kostrad, saya tanyakan apa anak ini mau di otopsi atau tidak. Tapi jawaban orang tuanya tidak usah," tutur dia.

Oleh karena itu ATKP Makassar langsung mengirimkan mayat korban ke keluarganya. Bahkan, kata dia, ATKP juga sempat menanyakan apakah dimandikan dan disalatkan di Makassar. Tapi keluarga juga menolak.

Soal dugaan tindak kekerasan kepada Ari, Muhammadong berujar saat mayat dibawa dari kolam renang ke ATKP Makassar, belum ada tanda lebam. "Kalau ditanya soal itu (kekerasan), biar medis polisi yang menjawab berdasarkan hasil investigasi. Tapi menurut kami penyebabnya itu (lebam) karena suntikan formalin, sebab salah satu persyaratan untuk memberangkatkan mayat harus disuntik formalin," tutur Muhammadong.

Menurut dia, sistem pendidikan di ATKP Makassar pada Senin-Jumat taruna ikut pembelajaran. Mereka tinggal di kampus. Pada Sabtu mahasiswa diliburkan. "Sabtu jadwal wekeend, kalau taruna mau keluar haknya mereka," tambahnya.

Menurut Muhammadong, saat libur itu almarhum tinggal di rumah temannya yang berjumlah sekitar 24 orang. "Seharusnya almarhum wisuda bulan sembilan tahun ini, karena semester tiga tingkat dua dan ambil pendidikan Diploma II. Dia masuk ATKP Makassar pada 2015," katanya.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

10 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

13 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

18 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

19 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

20 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

21 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

23 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

24 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

24 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

26 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya