Menteri Tjahjo Sinyalkan Tolak Parliamentary Threshold Turun

Reporter

Senin, 16 Januari 2017 18:36 WIB

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo usai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila di kantornya di Jakarta, Senin 3 Oktober 2016. TEMPO/Arkhewis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberi sinyal bahwa pemerintah tidak akan setuju dengan parliamentary threshold di bawah 3,5 persen. Menurut Tjahjo, lebih ideal dan masuk akal apabila parliamentary threshold naik atau bertahan di angka 3,5 persen dibandingkan turun.

Baca juga: Mendagri: Usulan Presidential Threshold 0 Persen Ditampung

"Kami berpegang pada prinsip bahwa apabila bisa ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas demokrasi, ya ditingkatkan. Masak sudah dinaikkan ke 3,5 persen lalu turun ke 0 persen," ujar Tjahjo setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin, 16 Januari 2016.

Sebagaimana diberitakan, aturan ambang batas masih menjadi perdebatan dalam pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu di Dewan Perwakilan Rakyat. Sejumlah partai menginginkan baik parliamentary threshold maupun presidential threshold (ambang batas) diturunkan ke 0 persen untuk memberi ruang pada partai serta calon presiden baru.

Salah satu partai yang menginginkan ambang batas 0 persen adalah Partai Gerindra. Gerindra menyebut 3,5 persen sebenarnya sudah cukup untuk ambang batas, namun merasa 0 persen lebih baik lagi. Menurut partai itu, ambang batas parlemen nol memberikan kesempatan pada partai-partai kecil dan baru yang selama ini kesulitan bertarung.

Tjahjo melanjutkan bahwa parpol yang meminta ambang batas dinaikkan bahkan ke angka 5 persen, pun cukup banyak. Oleh karenanya, kata Tjahjo, pasti akan terjadi kompromi nantinya sehingga ambang batas tidak turun ke angka 0 persen.

Perihal sejumlah partai mengajukan ambang batas 0 persen agar partai kecil dan baru bisa ikut bersaing di pemilu, Tjahjo menyampaikan bahwa hal itu menjadi urusan partai. Menurutnya, partai baru harus bisa membuktikan dahulu bahwa mereka bisa menggaet suara plus mendapat kepercayaan publik soal perwujudan aspirasi mereka.

"Setiap partai pasti punya strategi masing-masing. Bagi partai baru, ujiannya mendapatkan masyarakat pemilih. Pemerintah dan DPR hanya menyiapkan aturan," ujarnya.

ISTMAN MP

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

10 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

13 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

51 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

57 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Pertimbangan MK Soal Penetapan Besaran Persentase Ambang Batas Parlemen

1 Maret 2024

Pertimbangan MK Soal Penetapan Besaran Persentase Ambang Batas Parlemen

Menurut MK, ambang batas parlemen berdampak pada konversi suara sah menjadi jumlah kursi DPR yang terkait dengan proporsionalitas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya