Mengapa Gus Mus Minta Jangan Pahami Quran Melalui Terjemahan

Reporter

Minggu, 15 Januari 2017 07:53 WIB

KH. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatuth Tholibin Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri, meminta masyarakat sebaiknya memahami kandungan kitab suci Al Quran tidak kitab yang sudah diterjemahkan. Pejabat Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2014-2015 ini menyatakan, untuk memahami Al-Quran, tidak bisa hanya melalui penerjemahan kata per kata.

“Al-Quran itu tak bisa diterjemahkan. Apalagi diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang kosa katanya masih miskin,” kata Gus Mus dalam wawancara khusus dengan Tempo, Kamis malam (5 Januari 2017). (Wawancara lengkap: baca majalah Tempo edisi 16-22 Januari 2017).

Baca juga:
Tips Memerangi Hoax Ala Gus Mus
Gus Mus Setuju Pemerintah Blokir Situs Hoax
Polemik Pabrik Semen Rembang Meruncing, Begini Kata Gus Mus

Gus Mus menambahkan, bangunan kata antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia tidaklah sama. Al-Quran yang diturunkan Allah SWT di Arab mengandung banyak nuansa sastrawi. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, nuansa sastrawi itu akan hilang.

Alumnus Studi Islam dan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini mencontohkan orang Indonesia hanya memiliki kata “Zaidun berdiri”. Sedangkan bahasa Arab bisa menyatakan berbagai macam kata. Seperti zaidun qoimun, inna zaidan qoimun, qoma zaidun, yaqumu zaidun, zaidun qoma, zaidun yaqumu, inna zaidan laqoimun, inna zaidan yaqumu, kana zaidun qoimun, dan masih banyak sekali. “Dalam bahasa Arab, kata-kata itu maknanya berbeda-beda. Sedangkan bagi orang Indonesia, semua itu maknanya hanya satu: zaidun berdiri,” kata Gus Mus.

Dengan adanya jurang perbedaan itulah, ucap Gus Mus, jika kita menerjemahkan Al-Quran, kandungannya akan hilang. “Padahal nuansa dan kandungan di dalam ayat suci Al-Quran itu banyak sekali,” kata Gus Mus.

Gus Mus khawatir, jika umat Islam memahami Al-Quran hanya melalui terjemahan, berpotensi akan menimbulkan salah kaprah.

Gus Mus berharap semangat beragama diimbangi dengan pendalaman pemahaman agama. Menurut dia, jika ada orang bilang kembali ke Al-Quran, maka jangan hanya dimaknai kembali ke Al-Quran terjemahan Kementerian Agama. Atau kalau kembali ke hadis jangan hanya dimaknai ke kumpulan mutiara-mutiara hadis.

ROFIUDDIN



Catatan: Berita ini sudah diedit setelah menerima penjelasan lengkap dari Kiai Mustofa Bisri.




Advertising
Advertising


Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

12 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

13 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

24 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

25 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

25 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

26 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

30 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

34 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

43 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.

Baca Selengkapnya