Agus Pambagio: Demo 121, Komunikasi Negara ke Publik Buruk

Reporter

Jumat, 13 Januari 2017 17:55 WIB

Agus Pambagio. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai unjuk rasa Bela Rakyat 121, yang dilakukan tak kurang dari 25 badan eksekutif mahasiswa se-Jabodetabek di depan Istana Merdeka semalam, Kamis, 12 Januari 2017, tuntutannya kurang cerdas. “Kurang menyentuh hal substansial bagi masyarakat,” katanya.

Kegiatan unjuk rasa oleh BEM yang digelar gabungan mahasiswa itu menolak sejumlah kebijakan pemerintah. Dalam aksi yang berlangsung bersamaan di 19 daerah tersebut, mahasiswa menyoroti tiga kebijakan Presiden Joko Widodo yang terbit pada awal tahun, yaitu kenaikan harga BBM nonsubsidi, pencabutan subsidi listrik golongan 900 VA, dan kenaikan tarif administrasi STNK.

Baca juga:
Agus Pambagio: Tuntutan BEM Kemarin Kurang Cerdas
Gagal Bertemu Jokowi, Demo Mahasiswa 121 Bubarkan Diri


Menurut Agus Pambagio, unjuk rasa BEM terhadap kebijakan pemerintah yang dirasa kurang tepat memang harus dilakukan. Hal ini sebagai bagian bentuk kritis terhadap kebijakan pemerintah.

“Namun, dalam melakukan protes atau demo itu, harus pula memahami betul apa yang diatur. Jangan sampai yang untuk rakyat menengah-atas dan sudah tidak terlalu diatur subsidinya malah kita protes, seolah-olah justru mereka yang terkena kebijakan itu dianggap sebagai rakyat yang masuk kategori kurang mampu dan perlu disubsidi,” ujarnya.

Agus Pambagio tak menampik bahwa unjuk rasa oleh BEM yang tidak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya tapi juga di beberapa daerah lain di Indonesia itu disebabkan tidak berjalannya komunikasi publik yang baik dari pemerintah. “Komunikasi negara ke publik buruk. Siapa yang harus bicara? Juru bicara Presiden-kah? Atau Menkominfo, Mensesneg, atau menteri-menteri sektornya? Tak ada. Dibiarkan sampai akhirnya meledak,” tutur Agus Pambagio.

Sejatinya, komunikasi terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus benar-benar sampai kepada masyarakat. “Komunikasi publik dari pemerintah ini perlu dibenahi segera,” katanya.

S. DIAN ANDRYANTO

Simak:
Mantan Ketua MK: Harapan 2017, Pengadilan Independen

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

3 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

8 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

9 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

9 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

9 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya