Polisi Rekonstruksi Kasus Razia Social Kitchen Solo

Reporter

Rabu, 11 Januari 2017 22:42 WIB

Ilustrasi. artprintimages.com

TEMPO.CO, Solo - Sebanyak 11 tersangka dalam kasus razia sweeping di restoran Social Kitchen Solo, yang digelar Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Rabu 11 Januari 2017. Rekonstruksi diikuti oleh 11 tersangka, yaitu Edi Lukito, Joko Sutarto, Hendro Sudarsono, Suparno alias Yusuf Suparno, dan Suparwoto alias Salman Alfarizi.

Tersangka lainnya adalah Margiyanto alias Abu Rehan, Yudi Wibowo alias Abu Irhab, Ranu Muda Adi Nugroho, Mujiono Laksit, Sri Asmoro Eko Nugroho alias Eko Wahid alias Eko Luis, dan Kombang Saputra alias Kumbang alias Azam.


Sejumlah polisi bersenjata lengkap terlihat berjaga di sekitar restoran itu. Polisi juga menutup asejumlah ruas jalan di sekitar restoran. Berdasarkan pantauan Tempo, proses rekonstruksi dimulai dari adegan saat para tersangka datang ke Social Kitchen mengendarai sebuah mobil minibus. Mobil itu diikuti oleh sekelompok pemotor.

Baca juga:
Ahok Bakal Gugat Irena Handono dan Saksi Lainnya
Rizieq Shihab Kembali Datangi DPR-RI


Saat tiba di Social Kicthen, para tersangka menemui petugas keamanan restoran dan kemudian masuk ke dalam. Sayangnya, proses rekonstruksi di dalam restoran tidak diperbolehkan untuk diliput media. Salah satu tersangka, Suparwoto sempat terlihat keberatan saat memeragakan salah satu adegan. Namun dia akhirnya bersedia melakukan peragaan rekonstruksi itu.

Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Ahmad Luthfi mengatakan sebanyak 57 adegan yang diperagakan. "Pelaku melakukan sesuai perannya masing-masing seperti saat kejadian yang sebenarnya," katanya.



Proses rekonstruksi tersebut untuk melengkapi proses penyidikan atas 11 tersangka yang telah ditangkap. Luthfi berujar, pengembangan tidak menutup kemungkinan akan adanya tersangka lain dalam kasus itu. Menurut dia, razia memang dilakukan oleh dua kelompok, yang terdiri atas kelompok bermobil dengan kelompok bermotor. "Dua kelompok itu saling terkait," ucapnya.

Baca juga:
Isu Ditegur Jokowi di Rapat, Panglima Gatot: Itu Hoax
Yayasan Sumber Waras Menang Gugatan, Begini Reaksi KPK


Advertising
Advertising


Namun, hal itu dibantah oleh kuasa hukum dari sebagian tersangka, Awod. "Klien kami (kelompok bermobil) tidak terkait dengan kelompok pemotor," katanya usai rekonstruksi. Menurutnya, para aktivis Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) pada saat itu mendatangi Social Kitchen untuk menyerahkan surat peringatan dan permintaan audensi. "Tiba-tiba datang kelompok pemotor yang langsung masuk dan melakukan sweeping," katanya.

Terkait keberatan kliennya dalam melakukan rekonstruksi, Awod menyebut bahwa keberatan tersebut hanya ada di satu adegan. "Saat itu klien kami melambaikan tangan untuk mengajak teman-temannya masuk," katanya.

Suparwoto merasa keberatan lantaran polisi menganggap bahwa lambaian tangan itu merupakan komando agar kelompok bermotor masuk dan melakukan sweeping. "Bukti yang digunakan polisi hanya potongan screenshoot dari CCTV," katanya. Dia meminta agar polisi membuktikan melalui rekaman utuh dari kamera CCTV yang ada di restoran itu.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

19 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat 4-16 April 2024, Program Polri Selama Masa Mudik Lebaran

45 hari lalu

Operasi Ketupat 4-16 April 2024, Program Polri Selama Masa Mudik Lebaran

"Operasi Ketupat akan digelar sejak 4-16 April 2024," kata Kakorlantas Polri Irjen. Pol. Aan Suhanan.

Baca Selengkapnya

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

50 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Aneka Pelanggaran dalam Operasi Keselamatan Jaya 2024: Lawan Arah hingga Main Ponsel saat Mengemudi

54 hari lalu

Aneka Pelanggaran dalam Operasi Keselamatan Jaya 2024: Lawan Arah hingga Main Ponsel saat Mengemudi

Ditlantas Polda Metro Jaya menilang ribuan pengguna kendaraan roda dua dan empat dalam Operasi Keselamatan Jaya 2024.

Baca Selengkapnya

Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

4 Maret 2024

Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

Operasi knalpot brong ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah kejahatan jalanan seperti geng motor.

Baca Selengkapnya

Dalam Sembilan Hari, Polisi Tilang 623 Kendaraan Lawan Arah di Jakarta

3 Maret 2024

Dalam Sembilan Hari, Polisi Tilang 623 Kendaraan Lawan Arah di Jakarta

Operasi gabungan Polda Metro Jaya, TNI, dan Dishub DKI Jakarta menindak lebih dari 600 kendaraan yang lawan arah dalam sembilan hari terakhir

Baca Selengkapnya

Polisi Gelar Razia Nasional 4-17 Maret, Incar 11 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas

1 Maret 2024

Polisi Gelar Razia Nasional 4-17 Maret, Incar 11 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas

Korps Lalu Lintas Polri akan menggelar razia dalam Operasi Keselamatan 2024 secara nasional selama 14 hari

Baca Selengkapnya

Polda dan Dishub DKI Rutinkan Razia Pengendara Motor Lawan Arah Dua Kali Sehari

23 Februari 2024

Polda dan Dishub DKI Rutinkan Razia Pengendara Motor Lawan Arah Dua Kali Sehari

Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya dan TNI merutinkan razia dan tilang terhadap pengendara motor yang melawan arah

Baca Selengkapnya

Polisi Tegaskan Pelat Nomor Dewa Baru Tidak Kebal Ganjil Genap

28 Januari 2024

Polisi Tegaskan Pelat Nomor Dewa Baru Tidak Kebal Ganjil Genap

Ditlantas Polda Metro Jaya menegaskan bahwa pelat rahasia atau pelat dewa baru tidak kebal terhadap sistem ganjil genap.

Baca Selengkapnya

47 Kendaraan Pakai Knalpot Brong Kena Razia di Bandar Lampung

22 Januari 2024

47 Kendaraan Pakai Knalpot Brong Kena Razia di Bandar Lampung

Sebanyak 47 kendaraan yang menggunakan knalpot brong kena razia Polresta Bandar Lampung, di mana ada 43 unit motor dan empat mobil.

Baca Selengkapnya