Rizieq: Aksi Bela Islam Bukan Gerakan Anti Pancasila

Reporter

Rabu, 11 Januari 2017 21:52 WIB

Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Front Pembela Islam Rizieq Shihab ketika melakukan audiensi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 11 Januari 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab mengatakan, Aksi Bela Islam I, II dan III kerap dianggap sebagai gerakan yang membahayakan kesatuan Indonesia dan Pancasila oleh para pengambil kebijakan di Indonesia. Padahal, kata dia, GNPF-MUI menyatakan masalah NKRI, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sudah final dan tidak perlu diperdebatkan.

"Jadi tidak benar kalau ada tuduhan itu," katanya saat bertemu dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2016.

Rizieq juga mempermasalahkan pidato seorang ketua umum partai yang menyinggung tentang "ideologi tertutup" kemarin. Menurut dia, hal ini terkesan membenturkan agama Islam dengan Pancasila. "Ini sangat kami sesalkan. Padahal pancasila dan agama Islam tidak perlu ada yang diperdebatkan dan diperselishkan," ujarnya.

Penasihat GNPF-MUI ini menuturkan pidato ketua umum itu juga menyinggung masalah keimanan umat Islam pada hari akhir. "Iman kepada akherat ini dianggap sebagai ramalan masa depan," ucapnya.

Menurut Rizieq, bila hal itu diucapkan oleh umat nonmuslim, maka GNPF-MUI tidak akan menanggapinya. "Tapi diucapkan oleh orang yang dikenal sebagai muslim, ini jadi persoalan serius," tuturnya.

Pernyataan itu, kata Rizieq, justru memicu konflik horizontal antar umat beragama dan membahayakan NKRI. Sebabnya, sepanjang sejarah Indonesia tidak ada satu tokoh Indonesia yang menjadikan pancasila untuk mengugurkan rukun iman.

Rizieq tidak menyebutkan siapa ketua umum partai yang dimaksud. Tapi, dari penjelasannya seperti merujuk pada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Pasalnya, dalam peringatan ulang tahun PDIP ke-44 Megawati menyampaikan pidato yang menyebutkan bahwa Pancasila mampu mendeteksi dan menjadi tameng terhadap serangan "ideologi tertutup".

Ideologi tertutup yang dimaksud Mega, yaitu yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Ideologi ini bersifat dogmatis dan tidak berasal dari cita-cita yang sudah hidup di masyarakat. "Ideologi tertutup tersebut hanya muncul dari suatu kelompok tertentu yang dipaksakan diterima oleh seluruh masyarakat," katanya, Selasa 10 Januari 2017.

Mega berujar kaum dengan ideologi tertutup ini anti kebhinekaaan. Sebabnya, muncul persoalan SARA belakangan ini.

Selain itu, Mega menganggap para pemimpin ideologi tertutup ini memosisikan dirinya sebagai para peramal masa depan. Mereka, kata Mega, tampak fasih meramalkan yang terjadi di masa depan hingga masa pasca kehidupan. "Padahal notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya," ujarnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

52 hari lalu

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

23 Februari 2024

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

9 Februari 2024

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.

Baca Selengkapnya

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

18 Desember 2023

Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

13 Desember 2023

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah

Baca Selengkapnya