Keterkaitan Antara Borobudur dengan Lembah Bamiyan

Reporter

Selasa, 10 Januari 2017 07:58 WIB

Sejumlah wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2017 di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, 1 Januari 2017. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Yogyakarta - Indonesia dan Afganistan menggelar pameran bersama tentang pengaruh Buddha melalui situs, yang menjadi warisan dunia di Atrium Galeria Mall Yogyakarta pada pada 10 hingga 15 Januari 2017.

Penyelenggaranya adalah United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dan Kementerian Informasi dan Budaya Republik Islam Afghanistan.

Pameran untuk masyarakat umum itu diberi nama “Crossroad of Cultures: Bamiyan and Borobudur” mengaitkan warisan budaya UNESCO yaitu Candi Borobudur di Indonesia dan Lembah Bamiyan di Afganistan. Pameran menggambarkan informasi penting sejarah pengaruh Buddha pada dua negara melalui berbagai koleksi.

Tujuan pameran itu meningkatkan kesadaran pentingnya melestarikan dan menjaga warisan budaya, meningkatkan dialog lintas budaya. "Juga memahami Indonesia dan Afganistan melalui dua ikon warisan dunia, yaitu Candi Borobudur dan Lembah Bamiyan," kata panitia acara, Ray Hamungkasi, melalui siaran pers tertulis, Selasa, 10 Januari 2016.

Kegiatan itu juga bertujuan mendukung rekonsiliasi dan rekontruksi perdamaian di Afganistan. Selain itu untuk memperkuat pengelolaan warisan dunia dan museum. Yang tidak kalah penting adalah mendukung dialog lintas budaya antar-Indonesia dan Afghanistan melalui penguatan kerjasama bidang kebudayaan antara negara-negara Selatan.

Panitia juga menggelar workshop komunitas industri kreatif yang merupakan dampingan UNESCO di kawasan Candi Borobudur dan Prambanan. Workshop berupa membatik, membuat jumputan, dan keramik.

Indonesia dan Afganistan menjalin hubungan diplomatik selama enam dekade. Afganistan negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan membuka kedutaan di Jakarta pada 1954.

Perjanjian persahabatan Indonesia-Afganistan pertama diteken pada 24 April 1955. Presiden pertama Indonesia, Soekarno mengunjungi Afganistan pada 1961.

Selama satu setengah dekade terakhir, Afganistan telah berbenah dari perang yang mencabik negeri itu. Pada 2001,rezim barbar Taliban menghancurkan Lembah Bamiyan dengan patung Buddha.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Presiden Afganistan Bertemu Jusuf Kalla, Bahas Masalah Perdamaian

6 April 2017

Presiden Afganistan Bertemu Jusuf Kalla, Bahas Masalah Perdamaian

Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani di Hotel Shangri-La, Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

Presiden Afganistan Ashraf Ghani dan Jokowi Akan Teken 5 MOU

5 April 2017

Presiden Afganistan Ashraf Ghani dan Jokowi Akan Teken 5 MOU

Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani akan bertemu di Istana dengan agenda penandatanganan 5 MoU.

Baca Selengkapnya

Presiden Afganistan Berkunjung ke Jakarta

30 Maret 2017

Presiden Afganistan Berkunjung ke Jakarta

Presiden Ashraf Ghani juga akan bertemu ulama dan mengunjungi Mesjid Istiqlal.

Baca Selengkapnya

10 Pejabat Afganistan Belajar Pertanian di Indonesia

12 November 2016

10 Pejabat Afganistan Belajar Pertanian di Indonesia

Selama pelatihan, 10 pejabat Afganistan mempelajari beragam topik berkaitan dengan kebijakan ketahanan pangan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dubes Afganistan: Negeri Kami Sedang Berbenah

29 September 2016

Dubes Afganistan: Negeri Kami Sedang Berbenah

Afganistan ingin menjalin hubungan yang lebih erat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Pernah Dijajah, Taliban Membuat Afganistan Terpuruk

23 September 2016

Tak Pernah Dijajah, Taliban Membuat Afganistan Terpuruk

Perjanjian persahabatan Indonesia-Afganistan pertama diteken pada 24 April 1955. Presiden pertama Indonesia, Soekarno mengunjungi Afganistan pada 1961

Baca Selengkapnya

KPU Pilih Ashraf Ghani Jadi Presiden Afganistan  

22 September 2014

KPU Pilih Ashraf Ghani Jadi Presiden Afganistan  

Angka hasil akhir penghitungan suara tidak diumumkan karena potensi
kekerasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Melatih 25 Polwan Afganistan  

19 Februari 2014

Indonesia Melatih 25 Polwan Afganistan  

Para polwan itu dipersiapkan untuk mengamankan pemilihan presiden Afganistan April mendatang.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Afganistan, 10 Anak Tewas  

17 Desember 2012

Ledakan di Afganistan, 10 Anak Tewas  

Korban tewas saat sedang mengumpulkan kayu bakar.

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri Bidik NATO di Afganistan

31 Mei 2011

Bom Bunuh Diri Bidik NATO di Afganistan




Jadwal NATO serahkan kendali keamanan tak berubah.


Baca Selengkapnya