TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Kampanye pemakaian sepeda onthel oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X kurang mendapat resmpons warga. Budaya bersepeda hanya ramai saat diresmikan Sri Sultan pada Jumat lalu.Ruyamnya, jalur khusus sepeda yang disediakan pemerintah tampak lengang dari lalu lalang kereta angin. Malah, jalur khusus sepeda menjadi lahan parkir kendaraan roda empat.Seperti yang terlihat di Jalan Cik Di Tiro yang menghubungkan Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan kampus Universitas Islam Indonesia (UII). Jalur sepeda onthel lebih banyak digunakan sebagai areal parkir mobil pengunjung Rumah Sakit Mata Dr Yap dan Rumah Sakit Panti Rapih. Beberapa orang yang mengendarai sepeda onthel tampak harus mengalah karena jalur mereka diserobot kendaraan untuk parkir. "Ya, terpaksa harus keluar jalur. Mobilnya diparkir dan orangnya pergi," kata Faturahman, mahasiswa Falkultas Ilmu Budaya UGM yang sesekali mengendarai sepeda onthel. Dari pantauan Tempo, sejak jalur sepeda onthel disediakan untuk menghubungkan lima universitas, belum ada perubahan volume pemakai sepeda. Kebanyakan warga memakai motor dan mbil.Lima kampur itu adalah Universitas Atmajaya, Universitas Sana Dharma, Universitas Negeri Yogyakarta, UII dan UGM. Mayoritas sivitas akademika di lima kampus tersebut tetap mengendarai sepeda motor atau kendaraan roda empat. Pemandangan agak berbeda terlihat di kampus UGM. Kampus ini memiliki sekitar 130 buah sepeda hijau yang dipinjamkan secara gratis. Sepeda tersebut tersebar di semua fakultas termasuk kompleks gedung rektorat. Bagi warga kampus yang meminjam, cukup menunjukkan kartu tanda pengenal dan mencatatkan identitas pada daftar buku peminjam. "Rata-rata yang meminjam mahasiswa UGM. Mereka pinjam untuk dibawa ke perpustakaan atau ke fakultas lain dalam lingkungan UGM,” staf Humas UGM, Budi Harjana. Menurut Budi, dalam sehari jumlah peminjam bisa mencapai 15- 20 orang.Secara umum kampaye kembali bersepeda onthel di lingkungan kampus belum berhasil. Begitu pula di lingkungan kantor pemerintahan. Hanya sebagian kecil pejabat dan karyawan yang mengendarai sepeda onthel. Seperti diberitakan sebelumnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Jumat lalu meresmikan jalur khusus sepeda onthel. jalur tersebut melintasi lima kampus yang saling berdekatan.Apabila diukur jarak tempuhnya, kelima kampus tersebut maksimal 6 kilometer. Sultan mengajak masyarakat mengembalikan citra Yogyakarta yang sempat dikenal sebagai kota sepeda. Sultan berjanji akan membiasakan mengenderai sepeda onthel dari rumahnya menuju kantor setidaknya setiap hari Jumat. Sejauh ini belum ada warga yang memergoki Sultan berangkat ke kantor naik sepeda. SYAIFUL AMIN