Jalan Senilai Rp 32,3 Miliar di Parigi Moutong Rusak Parah
Editor
Dian Andryanto
Sabtu, 7 Januari 2017 07:29 WIB
TEMPO.CO, Palu – Proyek jalan lingkar di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, rusak parah. Jalan lingkar Parigi ruas Masigi-Boyantongo Tahap II itu baru saja selesai dikerjakan pada akhir 2016 dan menghabiskan dana APBD senilai Rp 32,3 miliar.
Berdasarkan pantauan Tempo, kualitas aspal yang digunakan buruk. Permukaan aspal tidak rata. Aspal pun tidak menempel dengan baik pada badan jalan. Diangkat dengan tangan, aspal bisa dengan mudah terkelupas. Akibatnya, jalan berlubang di banyak tempat. Fondasi jalan juga banyak yang retak. “Pengerjaan proyek jalan itu boleh dibilang gagal total,” kata sumber Tempo, Jumat, 6 Januari 2017.
Menurut sumber tersebut, proyek jalan lingkar itu dikerjakan oleh PT Karivan Muda Pratama (PT KMP). Perusahaan kontraktor itu milik Ivan Sijaya. Perusahaan ini menjadi langganan Pemerintah Kabupaten Parigi Mautong karena selalu menjadi pemenang tender berbagai proyek di daerah itu.
Ivan Sijaya juga dikenal sebagai penyokong Bupati Parigi Mautong Samsurizal Tombolututu pada pilkada 2013. “Aparat hukum perlu memeriksa perusahaan kontraktor itu untuk mengetahui mengapa jalan yang baru rampung dikerjakan begitu cepat rusak,” ujar sumber Tempo itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Parigi Mautong Zulfinasran mengatakan akan segera memeriksa kondisi jalan itu. Saya sudah perintahkan tim untuk melakukan penelitian tentang kualitas pengerjaan jalan, apakah sesuai dengan spesifikasi atau ada penyimpangan,” katanya kepada Tempo saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Simak:
Soal Draf Perpu KPK, Menteri Yasonna: Itu Hoax Awal Tahun
Zulfinasran mengatakan tidak tertutup kemungkinan untuk membongkar jalan yang sudah dikerjakan itu apabila terbukti pengerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi. “Kami akan buatkan berita acara hasil penelitian,” dia menegaskan.
Zulfinasran menyatakan akan membongkar beberapa bagian jalan. Bahan-bahan yang digunakan dalam pengerjaan jalan, termasuk kualitas aspal, akan dilakukan uji laboratorium guna mengetahui mutunya. Zulfinasran menegaskan, dalam proyek tersebut, masih ada 5 persen jaminan pemeliharaan dalam bentuk garansi bank.
Pengerjaan Jalan Kampal-Baliara, Kabupaten Parigi Mautong, senilai Rp 3,2 miliar juga diduga berkualitas buruk. Proyek yang dikerjakan oleh PT Citra Komunikasi Perkasa (PT CKP) itu diduga menggunakan aspal oplosan.
Sumber Tempo mengemukakan, buruknya kondisi jalan juga diduga terjadi karena kurang pengawasan saat pengerjaannya. Kondisi jalan yang dikerjakan oleh perusahaan kontraktor milik Marthen Tibe itu sama buruknya dengan jalan lingkar Masigi-Boyantongo yang dikerjakan PT KMP. Biaya Pembangunan jalan itu menggunakan dana DAK Tambahan 2016.
Adapun Direktur PT Karivan Muda Pratama (PT KMP), Ivan Sijaya, pelaksana proyek jalan lingkar di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, ketika dimintai konfirmasi berulang-ulang oleh Tempo, baik melalui telepon selulernya maupun pesan teks, tak kunjung merespons, padahal telepon seluler yang bersangkutan aktif.
Tempo pun berulang-ulang mencoba menghubungi Marthen Tibe, Direktur PT Citra Komunikasi Perkasa (PT CKP), tapi tidak mendapat respons, baik melalui telepon maupun pesan singkat. Padahal telepon seluler miliknya pun aktif.
AMAR BURASE