Tanggap Darurat Pascabanjir di Bima Diperpanjang 14 Hari

Reporter

Jumat, 6 Januari 2017 11:51 WIB

Banjir bandang kembali terjang Bima, Nusa Tenggara Barat. Foto: Akhyar

TEMPO.CO, Mataram – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat Muhammad Rum menyatakan penanganan tanggap darurat setelah banjir bandang di Kota Bima, yang seharusnya berakhir 5 Januari 2017, diperpanjang selama 14 hari kerja, hingga Kamis, 19 Januari 2017.

Keputusan tersebut dilakukan untuk penyelesaian sekolah dan puskesmas yang ditargetkan tuntas paling lambat tujuh hari ke depan. Sedangkan pembersihan rumah dan lingkungan paling lambat H-1 akhir tanggap darurat. “Untuk normalisasi sungai dilakukan dengan cara sewa alat berat,” kata Muhammad Rum setelah mengirim laporan kepada Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, Jumat, 6 Januari 2017.

Untuk mewaspadai pengaruh badai tropis yang masih mengancam Bima selama tiga bulan mendatang, Pemerintah Kota Bima diharapkan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terkait dengan informasi prakiraan cuaca dan sistem penanda dini.

Secara terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kondisi Kota Bima belum sepenuhnya pulih setelah dua minggu setelah banjir besar. “Masih ada masalah pendidikan, sampah, kesehatan, pengungsi, dan lainnya yang harus diselesaikan,” tuturnya.

Saat ini, kata Sutopo, masih ada 900 pengungsi di sembilan titik pengungsian. Namun sering kali pengungsi fluktuasi. Sutopo mengatakan ada trauma yang masih dialami masyarakat sehingga, setiap terjadi hujan deras, warga kembali ke posko pengungsian.

Adapun Kementerian PU dan Perumahan Rakyat serta Dinas Pekerjaan Umum telah selesai membangun jembatan darurat Kodo sehingga dapat digunakan untuk lalu lintas. Kondisi sungai-sungai dangkal pascabanjir dan mudah meluap kembali jika hujan deras. Selain itu, perlu ada penanganan normalisasi sungai.

Tercatat kerusakan rumah meliputi 229 unit rumah hanyut, 716 unit rusak berat, 739 unit rusak sedang, dan 17.706 unit terendam. Kerusakan fasilitas kesehatan meliputi 63 rusak, terdiri atas 4 unit puskesmas rusak berat, 29 unit pustu rusak berat, 29 unit polindes rusak berat, dan 1 unit labkesda rusak berat. Begitu pula kerusakan fasilitas pendidikan, 27 bangunan rusak, terdiri atas 18 unit SD rusak berat, 5 unit SMP rusak sedang, serta 4 unit SMA/SMK rusak sedang. Sedangkan kerusakan infrastruktur meliputi 9 jembatan rusak, 40 kilometer jalan dalam kota rusak, 5 PDAM rusak berat, dan 1 dam rusak sedang.

Keputusan perpanjangan tanggap darurat ini diambil berdasarkan pertimbangan, antara lain, untuk mempermudah kegiatan pembersihan serta masih terdapatnya permasalahan penanganan pengungsi. Perpanjangan masa tanggap darurat juga akan memberikan kemudahan akses bagi tim cluster untuk memperoleh dukungan bagi penuntasan target masing-masing cluster.

Pada cluster pendidikan, masih ada sekolah yang membutuhkan penanganan khusus. Fasilitas pendidikan masih banyak yang rusak. Sebagian pelajar yang terkena dampak masih mengalami trauma dan belum memiliki perlengkapan sekolah/belajar.

Untuk cluster kebersihan, masalah sampah masih belum dapat dituntaskan. Kondisi drainase dangkal dan tertutup sampah sehingga setiap hujan lebat langsung terjadi genangan. Masih ada kendala daya tampung tempat pembuangan sampah yang sudah tidak cukup mengingat besarnya volume sampah yang dihasilkan akibat banjir bandang.

Untuk cluster kesehatan akan terus melayani masyarakat yang terkena dampak. Sebanyak 3.270 rumah sudah dilakukan kaporisasi dari 15.900 rumah yang terkena dampak.

SUPRIYANTHO KHAFID



Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

3 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

9 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

10 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

11 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

2 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya