Banyak Kepala Daerah Korupsi, Wakil KPK: KPK Harus Kejam

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 14:01 WIB

Ekspresi Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang memainkan saxophone di acara Konser Suara Anti Korupsi di Pasar Festival, Jakarta, 18 November 2016. Konser tersebut merupakan acara puncak penganugerahan kompetisi Suara Antikorupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi berencana mengintensifkan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri. Rencana ini menyusul banyaknya kepala daerah yang tertangkap oleh penyidik antirasuah.

"Selama ini sudah ada dengan berbagai model kerja sama. Ke depan harus lebih inovatif saja," kata Saut melalui pesan pendek, Kamis, 5 Januari 2017.

Baca juga:
Ini Alasan KPK Menyasar Kepala Daerah Korup

Saut menuturkan untuk kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri selanjutnya, KPK akan lebih banyak mengupayakan pembangunan tunas integritas pemberantasan korupsi. Dialog dan diskusi pun akan lebih sering dilakukan. "Walaupun belum ada jaminan kalau KPK datang diskusi atau sharing the values akan buat mereka jadi tobat," kata Saut.

Intinya, kata Saut, KPK akan lebih memasifkan kombinasi antara penindakan dan pencegahan dalam memberantas korupsi. "KPK harus lebih kejam," ujarnya.

Dalam setahun ke belakang, KPK tercatat menetapkan sebelas kepala daerah sebagai tersangka. Mereka terdiri atas wali kota, bupati, dan gubernur. Pada tingkat wali kota, KPK menetapkan Wali Kota Madiun Bambang Irianto dan Wali Kota Cimahi Atty Suharti sebagai tersangka.

Penetapan tersangka terbanyak ada di tingkat bupati. Di antaranya yang tertangkap KPK adalah Bupati Subang Ojang Sohandi, Bupati Rokan Hulu Suparman, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian, Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan, Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome, Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun, Bupati Nganjuk Taufiqurrahman, dan Bupati Klaten Sri Hartini.

Sedangkan di kalangan gubernur, yang tertangkap KPK adalah Gubernur Sulawesi Utara Nur Alam.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

18 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

21 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya