Soal Militer Australia Hina Pancasila, Ini Kata Guru Besar UI  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 5 Januari 2017 07:47 WIB

Ahli hukum Hikmahanto Juwana. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai tindakan Panglima TNI Jenderal Gatoto Nurmantyo menangguhkan sementara kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF) adalah langkah tepat. Sebab, penangguhan itu membuat ADF menjanjikan untuk melakukan investigasi atas penghinaan dasar negara Indonesia, Pancasila.

Pancasila dipelesetkan militer Australia menjadi Pancagila dengan membuat "lima prinsip gila". "Penangguhan kerja sama merupakan tindakan yang tepat karena Panglima ADF menjanjikan untuk melakukan investigasi atas hal ini," kata Hikmahanto dalam pernyataan tertulisnya, Rabu, 4 Januari 2017.

Baca: Reaksi DPR Soal TNI Hentikan Kerja Sama Militer dengan Australia

Hikmahanto menuturkan penangguhan kerja sama militer antara Indonesia dan Australia dilakukan untuk menanggapi insiden di pusat pendidikan pasukan khusus Australia. Pertama, pendiskreditan peran Sarwo Edhie dalam Gerakan 30 September PKI. Kedua, esai yang ditulis peserta didik terkait dengan masalah Papua. Terakhir, tulisan Pancagila di ruang kepala sekolah yang seolah-olah melecehkan ideologi Pancasila.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan penangguhan dilakukan selama investigasi berlangsung hingga hasilnya nanti diumumkan.

Baca: Ini Materi Pelatihan Militer yang Hina Indonesia

Menurut Hikmahanto, kemungkinan hasil investigasi adalah kesalahan dilakukan oknum personel militer ADF dan bukan merupakan sikap resmi dari ADF. Hal ini diperkuat dengan adanya sikap resmi pemerintah Australia.

Menteri Pertahanan Australia Senator Marise Payne juga meyakinkan Angkatan Darat Australia menganggap ini sebagai permasalahan serius. Ia pun berkomitmen mengembalikan kerja sama antara kedua negara.

"Hasil investigasi demikian yang akan menyelamatkan kerja sama militer TNI dan ADF," kata Hikmahanto. Ia mengatakan ADF dan pemerintah Australia lebih mengutamakan hubungan baik dengan Indonesia ketimbang melindungi personel militernya.

Hikmahanto berpendapat peristiwa ini menjadi preseden yang baik bagi Indonesia. Ia berharap Australia melalui pejabat-pejabatnya tidak mudah melakukan tindakan pelecehan terhadap tokoh Indonesia ataupun merendahkan isu yang sensitif bagi Indonesia.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Guru Besar FHUI Menilai Israel Mungkin Tak Patuhi Putusan ICJ dalam Kasus Lawan Afrika Selatan

16 Januari 2024

Guru Besar FHUI Menilai Israel Mungkin Tak Patuhi Putusan ICJ dalam Kasus Lawan Afrika Selatan

Guru Besar FHUI Hikmahanto Juwana menilai Israel mungkin tidak patuhi putusan ICJ dalam kasus tuduhan genosida.

Baca Selengkapnya

Pengamat Hukum Internasional: Tampil di ICJ, Menlu Retno Perlu Tiru Gaya Pidato Bung Karno

16 Januari 2024

Pengamat Hukum Internasional: Tampil di ICJ, Menlu Retno Perlu Tiru Gaya Pidato Bung Karno

Hikmahanto Juwana menyarankan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pidato menggelegar di ICJ soal Palestina.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Rombak Jajaran Komisaris Jakpro, Alasan Hikmahanto Juwana Dipilih Jadi Komut

27 Oktober 2023

Heru Budi Rombak Jajaran Komisaris Jakpro, Alasan Hikmahanto Juwana Dipilih Jadi Komut

Pemprov DKI Jakarta rombak jajaran komisaris PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Baca Selengkapnya

151 Mahasiswa Unjani Implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi di Lombok Tengah

8 September 2023

151 Mahasiswa Unjani Implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi di Lombok Tengah

Kabupaten Lombok Tengah telah menyekolahkan 10 mahasiswa dari kelompok kaum duafa dan yatim dalam fakultas kedokteran

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Hikmahanto Juwana: Indonesia Tak Bisa Menolak Partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U-20

26 Maret 2023

Guru Besar UI Hikmahanto Juwana: Indonesia Tak Bisa Menolak Partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U-20

Hikmahanto Juwana menilai dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina tidak seharusnya dimaknai dengan menolak timnas Israel di Piala Dunia U-20.

Baca Selengkapnya

Hikmahanto Juwana: Surat Penangkapan Vladimir Putin Akrobat Hukum ICC

20 Maret 2023

Hikmahanto Juwana: Surat Penangkapan Vladimir Putin Akrobat Hukum ICC

Hikmahanto Juwana menilai tindakan yang dilakukan Jaksa di ICC pada Vladimir Putin hanyalah akrobat hukum belaka yang tidak mungkin efektif diwujudkan

Baca Selengkapnya

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Jepang Beri Penghargaan ke Hikmahanto Juwana

20 Desember 2022

Kementerian Luar Negeri Jepang Beri Penghargaan ke Hikmahanto Juwana

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menerima penghargaan dari Kementerian Luar Negeri Jepang.

Baca Selengkapnya

Pakar Ungkap Kesulitan Pemerintah Ambil Tindakan Hukum terhadap Bjorka

11 September 2022

Pakar Ungkap Kesulitan Pemerintah Ambil Tindakan Hukum terhadap Bjorka

Bjorka melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Joko Widodo, termasuk surat dari Badan Intelejen Negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bisa Jadi Penengah Rusia dan Ukraina

18 Juni 2022

Jokowi Bisa Jadi Penengah Rusia dan Ukraina

Guru Besar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana menilai tujuan pertemuan Jokowi dan Putin adalah mengupayakan perdamaian di perang Ukraina.

Baca Selengkapnya