Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Bengkulu Naik pada 2017  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 5 Januari 2017 01:31 WIB

Pantai Tapak Paderi, Bengkulu. youtube.com

TEMPO.CO, Bengkulu - Bank Indonesia memprediksi ekonomi Bengkulu pada 2017 tumbuh hingga 5,8 persen. Pertumbuhan signifikan dipengaruhi pengembangan pembangunan infrastruktur strategis.

“Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi bisa 5,2-5,4 persen. Namun, jika ditambah pembangunan pelabuhan, akan terjadi peningkatan sekitar 0,63 persen, sehingga angkanya mencapai 5,8 persen,” ujar Endang Kurnia, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, dalam keterangan persnya, Rabu, 4 Januari 2017.

Endang menjelaskan, tingkat pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi dengan meningkatnya angka inflasi. Kendati demikian, angka inflasi bisa dikendalikan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah. Ini berdasarkan data tahun 2016, yakni TPID berhasil meredam inflasi pangan sebesar 0,98 persen.

“Beras dan gula mengalami deflasi, sedangkan penyumbang angka inflasi terbesar terletak pada tarif angkutan udara,” tutur Endang.

Sementara itu, Wakil Gubernur Rohidin Mersyah mengungkapkan, target pembangunan infrastruktur akan mampu menarik investor untuk melakukan investasi di Provinsi Bengkulu.

“Tentunya dengan mudahnya konektivitas antardaerah dan pembenahan birokrasi yang kita lakukan mampu meningkatkan investasi di Bengkulu,” ujarnya.

Rohidin menambahkan, angka inflasi umum Provinsi Bengkulu pada 2016 adalah 5,0 persen. Nilai inflasi Bengkulu tertinggi ke-3 se-Sumatera dan tidak melebihi batas atas sasaran inflasi nasional. Adapun Sumatera Utara mencapai 6,34 persen dan Bangka Belitung mencapai 6,75 persen.

PHESI ESTER JULIKAWATI



Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya