SAR Evakuasi Kapal Karam di Wakatobi dan 1 Nelayan Hilang
Editor
Grace gandhi
Sabtu, 31 Desember 2016 06:28 WIB
TEMPO.CO, Kendari - Sebanyak 36 penumpang kapal motor Tiga Putri 02, terdiri atas 29 penumpang dan tujuh anak buah kapal, akhirnya berhasil dievakuasi tim Search and Rescue (SAR) pos Wakatobi. Kapal itu bertolak dari Pelabuhan Binongko, Kabupaten Wakatobi, dan karam di sekitar perairan Kamponeone, Wakatobi, Jumat, 30 Desember 2016.
Juru bicara SAR Kendari, Wahyudi, mengatakan tim Sar berhasil menemukan kapal dan penumpang KM Tiga Putri dalam kondisi selamat. SAR mengevakusi penumpang menggunakan rigid inflatable boat (RIB).
Menurut Wahyudi, laporan kandasnya KM Tiga Putri 02 dia terima sekitar pukul 06.00 Wita dari nakhoda kapal. Kapal yang bertolak dari Binongko menuju Kota Bau-bau itu tidak bisa melanjutkan pelayaran karena kandas.
Menerima laporan kecelakaan tersebut, tim SAR pos Wakatobi pun bergegas melakukan evakuasi. “Semua penumpang dievakuasi ke Pelabuhan Wanci. Karamnya kapal karena cuaca buruk, saat itu sedang hujan,” kata Wahyudi kepada Tempo, Jumat malam, 30 Desember 2016.
Selain mengevakuasi puluhan penumpang dari Binongko, SAR melakukan pencarian terhadap seorang nelayan bernama Ardan asal Desa Tombowatua, Kecamatan Kapoila, Kabupaten Konawe, pada Jumat siang, sekitar pukul 13.00 Wita. Pencarian Ardan dilakukan kurang-lebih 13 jam.
Saat ditemukan di sekitar perairan Soropia, Konawe, Ardan sudah terkulai lemas. "Korban sempat bertemu dengan kapal nelayan lain dan meminta bahan bakar. Korban terlihat oleh tim kami sudah memasuki perairan Soropia," ujar Wahyudi.
Cuaca buruk menjadi penyebab Ardan terbawa arus. Hal yang sama, menurut Wahyudi, yang menyebabkan KM Tiga Putri 02 kandas. Dari pengakuan korban, saat itu cuaca sedang hujan disertai angin kencang yang mengakibatkan jarak pandang sangat terbatas hingga membuat kapal Ardan terbawa arus ke laut lepas.
Ardan berangkat dari Pantai Batu Gong sekitar pukul 14.00 Wita pada Kamis, 29 Desember 2016, untuk mencari ikan di antara Tanjung Toronipa dan Soropia. Hingga pukul 23.00 Wita, korban belum juga kembali, kemudian keluarga korban melaporkan kejadian ini ke Basarnas Kendari.
Kondisi tersebut membuat SAR mengimbau agar nelayan dan nakhoda kapal-kapal penumpang yang akan melakukan pelayaran berhati-hati. Wahyudi meminta nelayan dan nakhoda kapal tidak berlayar saat cuaca buruk. "Umumnya kecelakaan karena cuaca buruk dan kapal-kapal yang dipersiapkan tidak baik," tutur Wahyudi.
ROSNIAWANTY FIKRI