Kapolri: Tirulah Militansi dan Semangat Mathilda Batlayeri

Reporter

Jumat, 23 Desember 2016 23:00 WIB

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan pernyataan setelah acara Nusantara Bersatu di Monumen Nasional, Jakarta, 30 Novemver 2016. Tempo/Arkhelaus W.

TEMPO.CO, Tanah Laut- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian meresmikan renovasi monumen pejuang Ibu Bhayangkari Mathilda Batlayeri di Desa Kurau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Jenderal Tito mengatakan, monumen itu menggambarkan contoh dedikasi dan pengorbanan dari sosok Ibu Bhayangkari yang berjuang mempertahankan markas polisi sekaligus membela keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Ini contoh luar biasa bagaimana militansinya dan gigihnya pengorbanan seorang istri polisi yang rela mengorbankan nyawa bersama suami dan anak-anaknya dari seranganan gerakan pengacau keamanan,” kata Tito usai meresmikan monumen Mathilda Batlayeri, Jumat, 23 Desember 2016.

Melalui monumen itu, Tito meminta para ibu Bhayangkari masa kini bisa mengambil hikmah dari semangat militansi seorang Mathilda yang gugur saat peristiwa pemberontakan di Kecamatan Kurau pada 28 September 1953. Meskipun lokasi monumen jauh dari Kota Banjarmasin dan Jakarta sekalipun, Tito menganggap monumen Mathilda Batlayeri sangat strategis karena menginspirasi semangat juang ibu-ibu.

“Bertepatan dengan Hari Ibu, saya harap bisa menginspirasi ibu-ibu lain untuk berjuang sampai titik darah penghabisan dalam rangka membantu keluarga, suami, bangsa, dan negara, bahkan untuk masyarkat lokal dan internasional,” ujar Tito.

Tanpa semangat tinggi dan militansi membela negara, kata Tito, bangsa Indonesia mudah dipengaruhi oleh bangsa-bangsa lain. “Kalau loyo-loyo mudah dipengaruhi orang lain. Dengan militansi bisa mengalahkan penjajah. Misalnya semangat arek-arek Suroboyo hanya berbekal bambu runcing bisa mengalahkan penjajah,” katanya.

Tito bertekad memperjuangkan sosok Mathilda Batlayeri sebagai pahlawan nasional. Dia berharap, pemerintah merespons positif atas usulan tersebut. “Kami perjuangkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional,” tuturnya.

Ketua Umum Bhayangkari Tri Suswati juga meminta ibu-ibu Bhayangkari mencontoh militansi seorang Mathilda Batlayeri. Dia mendukung usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Mathilda Batlayeri.

Mathilda Batlayeri merupakan wanita asal Tanimbar, Maluku, yang gugur dalam pertempuran melawan para pemberontak pimpinan Ibnu Hajar yang menyerang asrama Kepolisisan Kurau, Kalimantan Selatan. Mathilda Batlayeri, suaminya yang seorang polisi bernama Adrianus Batlayeri, dan ketiga anaknya meninggal ketika terjadi penyerangan itu. Tiga anaknya bernama Alek, 9 tahun, Lodewik (6), dan Max (2,5).

Selain keluarga Adrianus Batlayeri, puluhan keluarga anggota polisi gugur di Kurau. “Kejadiannya Senin subuh sekitar jam empat. Saat itu memang ada perang di sini,” ujar seorang saksi hidup atas penyerangan itu, Amsi, 76 tahun.

Untuk menghormati jasa-jasanya, polisi membangun Monumen Bhayangkari teladan Mathilda Batlayeri di Kurau Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimatan Selatan pada 13 Agustus 1983. Di bagian muka monumen, tertulis pesan moral berbunyi, “Kepada penerusku, aku Bhayangkari dan anak-anakku terkapar di sini, di bumi Kurau yang sunyi, semoga pahatan pengabdianku memberi arti pada ibu pertiwi.”

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

5 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

7 jam lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

10 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

11 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

17 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

1 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

1 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya