Korban Banjir Bima Butuh Makanan, Pakaian, dan Air Bersih  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 21 Desember 2016 19:35 WIB

Suasana banjir bandang yang melanda Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 15.153 korban banjir di lima kecamatan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, membutuhkan bantuan makanan, pakaian, dan air bersih. Para korban yang sebelumnya mengungsi sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing, tapi mereka tidak memiliki semua keperluan itu akibat terkena banjir sejak siang tadi, Rabu, 21 Desember 2016.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bima Syarafuddin mengatakan banjir tadi siang disebabkan meluapnya empat sungai di Kota Bima, yakni Sungai Padolo, Sungai Kodo, Rabasalo, dan Sungai Nungga.

Luapan air sungai akibat curah hujan yang tinggi dengan cepat merendam rumah-rumah warga hingga setinggi 4 meter hanya dalam waktu empat jam. Karena datangnya banjir begitu cepat, warga tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya.

“Bahkan malam itu banyak warga kami evakuasi menggunakan perahu. Mereka sedang berada di atas bumbungan rumah yang sengaja dijebol untuk menyelamatkan diri,” kata Syaraf, Rabu, 21 Desember 2016.

Menurut dia, setelah pulang dari pengungsian, warga membersihkan rumah dan peralatan yang digenangi lumpur dengan ketebalan 10 sentimeter. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta sukarelawan dikerahkan membantu membersihkan fasilitas umum dari lumpur dengan menyemprotkan air dari dua tangki mobil pemadam kebakaran.

“Warga juga sangat membutuhkan pakaian, selimut, pembalut, pakaian dalam. Juga peralatan rumah tangga, terutama sembako,” ucap Syaraf.

Warga korban banjir, kata Syarafuddin, sudah mendapatkan bantuan makanan, pakaian, selimut, dan layanan kesehatan dari posko kesehatan darurat. Selain dari BPBD provinsi dan kabupaten, bantuan datang dari berbagai instansi, organisasi, dan masyarakat. "Tapi masih kurang karena korbannya banyak sekali,” ujar Sarafuddin.

Di tiap kelurahan yang terdampak banjir, sudah didirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan makanan para korban. Petugas juga mendirikan tenda darurat untuk layanan kesehatan karena puskesmas yang ada belum berfungsi. Padahal warga mulai diserang penyakit gatal-gatal akibat terpapar air kotor.

AKHYAR M. NUR

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

7 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

17 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

8 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

8 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

9 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya