INVESTIGASI: Lobi Politik dan Izin Fakultas Kedokteran Baru  

Reporter

Selasa, 20 Desember 2016 07:00 WIB

(ki-ka) Aksa Mahmud, Menristekdikti M. Nasir, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat penandatanganan prasasti pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa, Makassar, Sulawesi Selatan, 25 Juli lalu. Foto: dikti.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Noor Achmad mengakui ada lobi-lobi politik di balik terbitnya izin fakultas kedokteran baru pada Maret lalu. Politikus Partai Golkar ini termasuk yang melobi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir agar memberi izin operasi membuka program studi pendidikan dokter kepada Universitas Wahid Hasyim di Semarang.

"Kalau yang namanya melobi, hampir tidak mungkin kalau tidak. Artinya, semua orang yang punya kepentingan, ya, tetap melobi," kata Noor di gedung DPR, dua pekan lalu.

Sebelum menjadi anggota DPR, Noor adalah mantan Rektor Universitas Wahid Hasyim. Ia mengatakan lobi tersebut merupakan hal yang lumrah.

Staf Khusus Menrisetdikti, Abdul Wahid Maktub, juga mengakui banyak tokoh masyarakat, tokoh organisasi, serta politikus di Senayan yang pernah melobi terkait dengan rencana pembentukan fakultas kedokteran baru. Abdul mengatakan aspirasi dari mereka diserap, lalu disampaikan kepada Menteri Nasir. "Saya sempatkan menyerap dan bertanya, dan saya berikan saat berdua dengan Pak Menteri. Saya kasih tahu apa yang saya dapatkan di bawah," kata Abdul, bulan lalu.

Pada 29 Maret lalu, Kemenrisetdikti mengumumkan delapan perguruan tinggi yang mendapat izin membuka program studi pendidikan dokter. Mereka, di antaranya Universitas Surabaya, Universitas Islam Negeri Alauddin di Makassar, Universitas Khairun di Ternate, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Wahid Hasyim di Semarang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim di Malang, Jawa Timur, serta Universitas Bosowa di Makassar.

Tim Evaluasi Program Studi Dokter yang dibentuk Kemenrisetdikti menilai hanya dua dari delapan kampus tersebut yang memenuhi syarat untuk diberi izin, yaitu Universitas Surabaya dan UIN Alauddin. Sementara Universitas Khairun disetujui dengan status afirmasi atau di bawah pengawasan pemerintah selama dua tahun.

Abdul juga mengakui jika hanya tiga kampus yang direkomendasikan Tim Evaluasi. Namun, menurut dia, Kemenrisetdikti memiliki pertimbangan tersendiri sehingga mengizinkan kelima kampus lain membuka fakultas kedokteran baru. "Masak yang mengajukan lebih dari 30, yang diberi izin cuma tiga. Jadi itu yang harus mengakomodir kepentingan-kepentingan masyarakat," kata Abdul. Baca Investigasi Majalah Tempo berjudul "Obral Izin Sekolah Dokter" edisi 19-24 Desember 2016.

TIM INVESTIGASI

Berita terkait

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

20 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

16 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

46 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

20 Februari 2024

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

8 Februari 2024

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

Pendirian Fakultas Kedokteran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

4 Februari 2024

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

Calon presiden Prabowo Subianto menjanjikan 300 fakultas kedokteran dan beasiswa untuk 10 ribu pelajar.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

16 Januari 2024

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

Berapa besaran UKT untuk Program Studi Kedokteran?

Baca Selengkapnya