Pemerintah Nusa Tenggara Timur Kirim 11 Guru ke Malaysia

Reporter

Editor

Rabu, 30 Agustus 2006 01:03 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang:Pemerintah Nusa Tenggara Timur memutuskan mengirim 11 orang guru ke Serawak, Malaysia Timur, bertugas mengajar anak-anak imigran Indonesia kelahiran Malaysia. Ini ditempuh menyusul kebijakan negara itu yang menolak menerima anak-anak keturunan imigran asing belajar di lembaga pendidikan formal.Para guru tersebut hari ini diberangkatkan ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan tahap akhir. Kepala Dinas Pendidikan Nasional Nusa Tenggara Timur, Johanis Manulangga, mengatakan semua biaya hidup termasukgaji 800 Ringgit Malaysia, asuransi dan jaminankesehatan ditanggung pemerintah Indonesia."Jumlah tenaga kerja Indonesia asal NTT di Malaysia Timur mencapai 70 ribu orang lebih. Adapun anak usia sekolah mencapai 30-40 ribu jiwa. Mereka sudah berulang kali minta sekolah, tapi pemerintah Malaysia menolak," ungkap Manulangga.Menurutnya, semua kurikulum pendidikan yang digunakan disesuaikan dengan kurikulum Indonesia, sehingga pada saat kembali ke Indonesia, memudahkan para siswa beradaptasi.Penolakan pemerintah Malaysia menerima calon siswaketurunan Indonesia disebabkan oleh perilaku tenaga kerja yang sering berbuat onar. Menurut data yang diperoleh dari Kantor Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Nusa Tengaara Timur terjadi 12 kasus kriminal yang berkaitan dengan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan tenaga kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Timur.Jems De Fortuna

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

16 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

5 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

5 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

10 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya