Lindu Susulan Gempa Pidie Jaya Lebih dari 100 Kali

Reporter

Kamis, 15 Desember 2016 12:17 WIB

Warga mencari barang-barang yang masih bisa dipergunakan dari kios miliknya yang roboh akibat gempa di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, 8 Desember 2016. Gempa 6,5 SR yang berpusat di Pidie Jaya, menyebabkan 100 orang tewas. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 108 kali lindu susulan pasca Gempa Pidie Jaya. Gempa sebanyak itu terjadi selama sepekan, sejak 7 Desember 2016 hingga Rabu, 14 Desember 2016 pukul 18.07 dengan gempa susulan terbaru bermagnitudo 2,8.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono lewat keterangan tertulis menyatakan, jumlah gempa susulan yang meningkat drastis ini bukan disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas gempa susulan baru. “Melainkan hasil penggabungan, melengkapi, dan validasi data, antara hasil monitoring BMKG Pusat Jakarta dan Balai Besar MKG Wilayah I di Medan,” ujarnya, Rabu, 14 Desember 2016.

Adapun rincian data gempa susulan ini adalah sebagai berikut: Rabu (7/12) terjadi 58 kali, Kamis (8/12) terjadi 21 kali, Jumat (9/12) terjadi 10 kali, Sabtu (10/12) terjadi 7 kali, Minggu (11/12) terjadi 6 kali, Senin (12/12) terjadi 2 kali, Selasa (13/12) terjadi 1 kali, dan Rabu (14/12) baru terjadi 3 kali. Gempa susulan terbaru hari ini terjadi pukul 18.07.06 WIB dengan kekuatan magnitudo 2,8.

Dari frekuensi gempa susulan harian tersebut, BMKG menyatakan aktivitas sesar yang menyebabkan Gempa Pidie Jaya semakin meluruh. Pada Selasa, jumlah gempa susulan menurun drastis hingga hanya terjadi sekali dalam sehari.

Meskipun pada Rabu ini terjadi 3 kali gempa susulan, kata Daryono, peningkatan frekuensi gempa itu tidak terlalu signifikan. “Kita optimis bahwa proses pelepasan energi yang dimanifestasikan sebagai gempa susulan segera berakhir,” kata dia.

Terkait dengan rangkaian Gempa Poso bermagnitudo (4,5), Gempa Teluk Bintuni (M=5,1) dan gempa Kabupaten Sukabumi (M=4,8) yang terjadi pada Selasa, 13 Desember 2016, Daryono menyatakan kejadian itu tidak berkaitan dengan Gempa Pidie Jaya. “Tentu saja tidak ada kaitannya, karena beberapa peristiwa gempa tersebut kebetulan memang terjadi secara bersamaan,” kata dia.

Wilayah Indonesia menurutnya, memiliki banyak sumber gempa dan masing-masing wilayah memiliki medan tegangan sendiri-sendiri. Selain itu, Gempa Pidie Jaya terjadi akibat aktivitas sesar lokal. “Sehingga dampaknya pun terjadi dalam wilayah lokal, yaitu hanya wilayah Pidie Jaya dan sekitarnya,” ujar Daryono.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

42 menit lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

43 menit lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

3 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

10 jam lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

12 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

13 jam lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

1 hari lalu

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya