Siswa SD Korban Penikaman di NTT Masih Trauma

Reporter

Rabu, 14 Desember 2016 17:40 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. TEMPO/Ary Setiawan

TEMPO.CO, Kupang - Kondisi tujuh siswa korban penyerangan di SD Negeri I Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 14 Desember 2016 mulai membaik. Namun mereka belum diperbolehkan pulang, karena masih trauma.

"Kondisinya sudah membaik, namun masih menjalani perawatan, karena trauma," kata Kepala Puskesmas Seba, Dina Ludji saat dihubungi Tempo dari Jakarta.

Ketujuh siswa korban penyerangan dirawat di dua lokasi berbeda. Dua korban yang cukup kritis dirawat di Rumah Sakit Menia, sedangkan lima lainnya dirawat di Puskesmas Seba.

Menurut Dina, rata- rata siswa ini mengalami luka di bagian leher, lengan, dan pipi, karena pelaku mencoba menggorok korban. Kedalaman luka antara setengah sampai 1 sentimeter. "Semuanya mendapat jahitan, karena lukanya cukup dalam," ujarnya.

Hari ini, lanjut dia, sejumlah korban rencananya akan dipulangkan ke rumah mereka masing- masing, namun masih harus dilakukan sejumlah pemeriksaan. "Ada beberapa yang sudah membaik, dan siap dipulangkan," ujar Dina.

Andro Riwu Riwu, salah satu orang tua siswa yang menjadi korban penyerangan juga membenarkan bahwa kondisi ketujuh siswa korban penyerangan sudah mulai membaik, hanya masih trauma. "Malam mereka tidak bisa tidur, karena mengigau," katanya.

Andro adalah orang tua dari Gladis Riwu Rohi yang merupakan salah satu siswa kelas VI SD Negeri I Sabu Barat yang menjadi korban penyerangan pada Selasa, 13 Desember 2016 pagi kemarin. Saat kejadian, Gladis sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. "Pelaku masuk kelas dan menyerang secara membabi buta," kata Andro.

Dia merasa bersyukur, karena kejadian itu tidak sampai merengut nyawa putrinya. Dia bercerita, putrinya sempat melakukan perlawanan ketika hendak digorok menggunakan pisau oleh pelaku, sehingga putri juga mengalami luka di bagian tangan. "Anak saya mendapat tujuh jahitan di bagian leher dan tangan," katanya.

Pelaku penyerangan bernama Irwansyah. Pria asal Depok, Jawa Barat ini diketahui sebagai pedagang piring keliling, dan baru seminggu berada di Pulau Sabu. Perekonomian di Pulau Sabu yang berbatasan laut dengan Australia tersebut dikuasai oleh warga pendatang.

Akibat aksi penyerangan tersebut, seluruh sekolah di Pulau Sabu, hari ini diliburkan. Karena para orang tua merasa ketakutan, jika kejadian ini terulang dan justru anaknya yang menjadi korban. "Semua sekolah libur. Siapa yang mau anaknya jadi korban?" ujarnya.

YOHANES SEO

Baca juga:
Kakak Angkat Ahok, dari yang Berjilbab hingga Berjenggot
Terjawab, Kenapa Payung Presiden Jokowi Berwarna Biru

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

7 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

16 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

25 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya