Purwakarta Beli 100 Ambulans Baru dengan Beragam Sirene

Reporter

Rabu, 14 Desember 2016 15:26 WIB

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, bersama Restu, bocah penderita talasemia dan ibunya, Tuti, menyatakan menggratiskan biaya transfusi darah bagi keluarga kurang mampu di Purwakarta, 8 Maret 2016. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membeli seratus ambulans baru buat mendukung kinerja puskesmas dan dinas kesehatan. Dengan demikian, pelayanan kesehatan untuk masyarakat diharapkan menjadi lebih prima. "Mulai dioperasikan tahun 2017," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat dihubungi Tempo, Rabu pagi, 14 Desember 2016.

Anggaran pengadaan seratus ambulans tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Purwakarta tahun 2017 yang totalnya lebih dari Rp 20 miliar. Mobil ambulans baru tersebut, ujar Dedi, didesain berbeda dengan 117 ambulans yang sudah dioperasikan sebelumnya. "Tidak saja bisa dipakai buat pasien fisik, tapi juga pasien sakit jiwa," ujarnya.

Selain itu, Dedi mendesain suara sirene yang ada di ambulans dengan berbagai jenis. Misalnya, suara sirene buat pasien yang akan melahirkan berbeda dari pasien korban kecelakaan. Begitu pun buat pasien pengidap jantung dan pasien sakit jiwa.

Dedi menegaskan bahwa semua pelayanan ambulans pelat merah tersebut dilakukan secara gratis buat masyarakat Purwakarta. "Semua biaya operasional ambulans, dari bahan bakar, jasa sopir, jasa perawatan, hingga pertolongan pertama, ditanggung pemerintah," tutur Dedi.

Dedi menjelaskan, jasa layanan ambulans tersebut juga dilakukan dengan teknologi canggih berbasis online. "Masyarakat yang akan menggunakannya cukup menghubungi SMS center on time yang terkoneksi dengan telepon pengemudinya," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Anne Hediana mengatakan sangat terbantu dengan penambahan seratus ambulans tersebut. Terutama di tingkat puskesmas yang tersebar di sebelas kecamatan. "Keluhan masyarakat akan semakin bisa diminimalkan," ujar Anne.

Dengan demikian, kata Anne, tak ada lagi alasan bagi petugas dinas kesehatan dan puskesmas untuk tidak memberikan pertolongan pertama buat para pasien di 193 desa dan kelurahan yang ada di Purwakarta. "Misi kami untuk bisa memberikan layanan kesehatan yang istimewa kepada masyarakat akan mudah terwujud," ujar Anne.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 jam lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

17 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

38 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

50 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

57 hari lalu

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

58 hari lalu

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan secara Offline dan Online

30 Januari 2024

Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan secara Offline dan Online

Sebagai pengguna BPJS Kesehatan, wajib tahu cara pindah faskes BPJS Kesehatan. Hal ini diperlukan saat Anda pindah domisili atau kerja.

Baca Selengkapnya