KPK: Duit Pemerasan TKI Mengalir ke Pejabat Kementerian  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 14 Desember 2016 15:25 WIB

Petugas dari Kementerian Sosial sedang mendata ratusan TKI yang dideportase dari Malaysia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, 25 Juni 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Semarang – Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan banyak pungutan liar di bidang tenaga kerja Indonesia yang akan berangkat bekerja ke luar negeri. Pemimpin KPK Basaria Panjaitan menyatakan pungli dari para TKI itu dikumpulkan, lalu disetorkan ke dinas-dinas ataupun kementerian yang mengurusi masalah TKI.

“Ini bukan hanya indikasi. Tapi sudah fakta. Ada yang memberikan sesuatu untuk memperlancar urusan TKI ke oknum-oknum di dinas-dinas dan kementerian yang ada hubungannya dengan TKI,” kata Basaria Panjaitan setelah menghadiri acara program pembenahan layanan tata kelola TKI di Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 14 Desember 2016.

Uang setoran ke oknum pejabat tersebut bersumber dari para calo ataupun perusahaan penyalur tenaga kerja. Basaria menyatakan KPK memang belum menindak masalah tersebut, tapi polisi sudah melakukannya. Menurut Basaria, indeks persepsi korupsi tak hanya diukur dari banyaknya orang yang ditangkap oleh KPK. “Tapi, apakah KPK mampu mendorong semua pelayanan publik bisa lebih baik,” tuturnya.

Basaria menyatakan pungli itu terjadi di berbagai level saat calon tenaga kerja hendak mengurusi administrasi sebagai syarat untuk pemberangkatan menjadi TKI. Menurut dia, ada banyak modus pungli dan pemerasan calon TKI sejak saat berangkat hingga pulang. Ada biaya-biaya yang sebenarnya tak perlu dikeluarkan calon TKI. Namun biasanya petugas memberi pelayanan secara berbelit-belit sehingga seorang calon TKI dipaksa memberikan sesuatu ke pegawai tersebut.

Pada 2014, KPK bersama Polri melakukan sidak ke terminal TKI di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. “Terlalu banyak informasi soal pemerasan, pemaksaan, dan pungli. Tak hanya dilakukan oleh masyarakat umum, tapi juga para aparat pemerintah, termasuk para aparat penegak hukum,” kata Basaria.

ROFIUDDIN



Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

9 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

11 jam lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

13 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

15 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

2 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya