Korban Gempa Pidie Jaya Butuh Relawan Berkeahlian Khusus

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 10 Desember 2016 22:43 WIB

Petugas dari Badan SAR dog Aceh membawa anjing pelacak untuk mencari korban gempa di reruntuhan bangunan Pidie Jaya, Aceh. EKO SISWONO TOYUDHO

TEMPO.CO, Jakarta -Tim tanggap darurat gempa Pidie Jaya, Aceh, masih kekurangan relawan untuk menangani korban dan pengungsi. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan para korban saat ini membutuhkan ‎relawan berkeahlian khusus.

"Terutama relawan untuk trauma healing, dan penanganan kelompok rentan sepert ibu hamil, lansia‎, serta untuk dapur umum masih kurang," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu, 10 Desember 2016.

Sutopo menuturkan tim penanganan korban gempa juga kekurangan dokter Orthopedi. Dokter spesialis tulang dibutuhkan karena banyak korban gempa yang mengalami cedera. "Dokter Orthopedi kurang, sementara untuk relawan SAR kita sudah cukup," katanya.

Sutopo menjelaskan hingga kini hanya ada empat dokter Orthopedi yang berada di lokasi. Dua orang diantaranya berasal dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, dari RSUD Bireun satu orang, dan RS Meurexa satu orang.

Sementara sebanyak 3.962 personel dari kementerian dan lembaga diterjunkan ke Pidie Jaya, Aceh, selama masa tanggap darurat pasca gempa 7 Desember 2016. Pemerintah menetapkan masa tanggap darurat di Aceh berlangsung selama 14 hari hingga 20 Desember 2016.

Sampai hari ini bantuan terus berdatangan ke Aceh. Sutopo mengatakan BNPB mengirim bantuan melalui pesawat kargo dan hercules. Bantuan itu berupa lauk pauk siap saji, tikar, serta selimut. "Saat ini dikerahkan tenda pengungsi dan tenda keluarga," ujar dia.

Kementerian Kesehatan terus memobilisasi tenaga medis dan obat obatan. Dari Kementerian Sosial, total Rp 6,1 miliar digelontorkan untuk membantu korban meninggal dan luka. Untuk korban meninggal, dialokasikan Rp 15 juta per orang. Sedang korban luka, maksimal diberi santunan Rp 5 juta.

"Sampai tadi malam yang sudah diberikan kepada ahli waris dan dititipkan kepada kepala daerah sudah disampaikan ke 52 orang," kata Sutopo.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

22 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

4 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

4 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

5 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

7 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya