Menpar Ingin Indonesia Kalahkan Malaysia dan Thailand

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 10 Desember 2016 14:17 WIB

Sejumlah wisatawan berjalan di Pantai Pulau Bokori, Konawe, Sulawesi Tenggara, 29 Oktober 2016. Kementerian Pariwisata terus memacu promosi destinasi-destinasi wisata di seluruh daerah di Indonesia. ANTARA/Jojon

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya ingin industri pariwisata Indonesia mengalahkan Malaysia pada 2017 dan Thailand pada 2019. Karena itu, menurut dia, pertumbuhan industri pariwisata dalam negeri lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri pariwisata Asean maupun negara-negara tetangga.

"Bisnis itu tidak boleh tumbuh lebih rendah dibandingkan pasar. Kalau lebih rendah, artinya sedang sekarat. Itu wajib," kata Arief dalam acara Indonesianisme Summit di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Desember 2016.

Pada 2015, menurut Arief, pertumbuhan pariwisata Indonesia mencapai 10,3 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pariwisata Asean. Tahun lalu, pertumbuhan pariwisata Asean hanya mencapai 5,1 persen. "Artinya, Indonesia tumbuh dua kali lipat dibanding pasar. Nanti, market share kita akan lebih baik," ujarnya.

Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, menurut Arief, pertumbuhan pariwisata dalam negeri juga lebih unggul. Pertumbuhan pariwisata Malaysia turun 15,7 persen tahun lalu dan pertumbuhan pariwisata Singapura hanya 0,9 persen. "Tapi kita harus ingat, pertumbuhan Thailand sangat bagus, yakni 20,4 persen."

Untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata, menurut Arief, upaya branding sangat diperlukan. "Apa sih artinya branding? Kalau nation brand tumbuh 10 persen, turis kita akan naik 11 persen dan investasi kita akan naik 2 persen. Maka, tidak boleh pelit-pelit di sini. Branding adalah investasi," tuturnya.

Semula, Arief berujar, nation brand 'Wonderful Indonesia' tidak masuk dalam peringkat dunia. Pada 2015, menurut dia, jargon tersebut naik 100 tingkat menjadi peringkat 47 dari 141 negara. "Brand 'Amazing Thailand' ranking 83. Paling membanggakan, kita mengalahkan 'Truly Asia Malaysia' yang ranking 90," katanya.

Arief mengatakan, capaian itu dapat diraih karena gencarnya branding yang dilakukan oleh kementeriannya. "Uang kita terbatas. Tapi strategi kita memanfaatkan momentum. Kita pasang iklan saat ada momentum besar, seperti di Berlin. Seluruh bus dan taksi kita branding dengan 'Wonderful Indonesia'," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

55 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

56 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya