Massa dan kendaraan memadati kawasan Masjid Istiqlal jelang pelaksanaan aksi 4 November di Jakarta, 4 November 2016. Aksi yang diikuti ribuan pengunjuk rasa itu menuntut kepastian hukum terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salamm mengatakan pihaknya tidak membuat persiapan khusus menjelang Aksi 2 Desember. "Kami pengurus dan semua karyawan di Masjid Istiqlal tidak ada persiapan khusus," kata Abu Hurairah, Rabu, 1 Desember 2016.
Ia menambahkan, Masjid Istiqlal biasa menerima kunjungan tamu ratusan ribu orang. "Apalagi sudah pengalaman 4 November jilid II," ujar Abu. Masjid Istiqlal dapat menampung sekitar 200 ribu peserta. Namun, dari pengalaman aksi 4 November, pihak pengurus merasa semua berjalan sesuai dengan harapan. "Tidak ada masalah."
Adapun untuk keamanan menjelang Aksi Damai 2 Desember, Abu Hurairah mengatakan, mekanisme dan personel keamanan akan diambil alih oleh pihak yang berwenang. Selain itu, Masjid Istiqlal menambah petugas keamanan internal.
Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menggelar Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016. Munarman, juru bicara FPI, mengatakan aksi ini adalah respons ditetapkannya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama, tapi dia tidak ditahan.
Imam Besar FPI, Rizieq Shibab, mengatakan aksi 2 Desember nanti bertujuan menuntut penegakan hukum terhadap kasus penistaan agama. "Kami menyerukan pemilik gedung (sepanjang Sudirman-Thamrin) bisa memberi dukungan kepada masyarakat, karena ini aksi ibadah," ujarnya.