Presiden Joko Widodo mengambil hidangan santap siang bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disela pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, 29 November 2016. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan akan lebih sering mengadakan pertemuan dengan tokoh politik. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menjaga kestabilan politik di Indonesia.
"Ya, kalau biasanya dua kali seminggu, sekarang jadi empat kali seminggu," ucap Presiden setelah menjamu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar di Istana Kepresidenan, Selasa, 29 November 2016.
Sebagaimana diketahui, Jokowi rutin menggelar pertemuan politik pascademo besar 4 November 2016. Pertemuan-pertemuan politik itu dilakukannya dengan pemimpin partai politik dan organisasi masyarakat. Dengan pemimpin partai politik, Presiden sudah menggelar enam pertemuan. Pertemuan pertama dilakukannya bersama Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, sementara pertemuan terakhir dengan Muhaimin Iskandar pada Selasa ini.
Menurut Presiden, pertemuan semacam itu harus terus dilanjutkan. Indonesia adalah negara yang majemuk, sehingga pertemuan serupa perlu digelar secara rutin untuk merangkul berbagai elemen masyarakat.
Jokowi menambahkan, pertemuan politik juga perlu dilakukan untuk mengingatkan pentingnya konsolidasi dan kesatuan berbagai elemen bangsa. "Pertemuan ini akan terus dilakukan, ketemu dengan siapa pun," ujarnya.