Demo 2 Desember, Salat Jumat Tetap Digelar di Monas  

Reporter

Senin, 28 November 2016 19:32 WIB

Kapolri Tito Karnavian bersama Ketua MUI Ma'aruf Amin dan Pembina GNPF Rieziq Shihab berjabat tangan bersama usai memberi keterangan pers di Kantor MUI, Proklamasi, Jakarta, 28 November 2016. Dalam keterangan pers ini, Kapolri dan GNPF serta MUI telah mencapai kesepakatan terkait pelaksanaan unjuk rasa Bela Islam III pada 2 Desember mendatang. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNFP-MUI) memastikan tetap akan menggelar unjuk rasa bertajuk “Aksi Bela Islam III” yang akan diselenggarakan pada Jumat 2 Desember 2016. Namun lokasi unjuk rasa yang semula direncanakan di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin, dialihkan ke lapangan Monas.

Ihwal perubahan lokasi unjuk rasa itu diputuskan setelah tercapai kesepakatan antara GNPF-MUI dengan Kepolisian Republik Indonesia. Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, setelah beberapa kali dialog, kedua belah pihak sepakat unjuk rasa tidak dilakukan di Bundaran HI hingga jalan Sudirman-Thamrin.

"Kami sepakat Aksi Bela Islam III akan dilakukan di Masjid Istiqlal dan Lapangan Monas mulai pukul 08.00-13.00 WIB," kata Tito dalam konferensi pers, Senin, 28 November 2016. Hal ini, lanjut Tito, dilakukan demi menjaga ketertiban umum dan hak masyarakat umum.

Tito melanjutkan, aksi yang berbentuk kegiatan zikir dan doa bersama tersebut akan diawasi oleh polisi dengan bantuan personel TNI, Satpol PP, dan sejumlah bantuan keamanan dari organisasi masyarakat. Kepolisian sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak lain terkait dengan teknis pelaksanaan aksi. Polisi akan membantu segala kelengkapan.

Baca Juga: Santer Isu Eksodus Warga Jakarta, Bagaimana Cara Meredamnya?

"Keselamatan warga datang itu yang utama. Kami akan bantu akomodir panggung, parkir, tempat wudhu, toilet, jalur arus masuk keluar, dan speaker," ujar Tito.

Kepolisian akan mengakomodir sejumlah logistik yang diperlukan untuk aksi, seperti air bersih, toilet umum, tempat wudhu, panggung, hingga pengeras suara. "Kami juga siapkan barak dengan kapasitas hingga 700 orang untuk menampung para peserta yang ingin beristirahat," kata Tito.

Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq mengatakan GNPF sudah mendeklarasikan bahwa fatwa MUI harus dilaksanakan. Karena itu, ujar Rizieq, Aksi Bela Islam III tetap dilaksanakan. Lewat aksi itu, massa menuntut penegak hukum menahan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menjadi tersangka dugaan penistaan agama.

"Kami sudah datangi Kejaksaan Agung dan diterima semua pihak yang berkaitan (dengan penanganan kasus Ahok). Kami sampaikan harapan agar berkas itu secepatnya P-21 atau lengkap," ucap Rizieq.

Simak: Kapolri Tito Minta Buruh Tak Ikut Aksi 2 Desember

Kelengkapan berkas, menurut Rizieq, diperlukan agar kasus tersebut segera mendapat keputusan hukum, khususnya dari pengadilan. "Sebab, ini sudah heboh dan tak boleh ulur waktu. Harus ada keputusan. Kami minta kejaksaan lakukan penahanan," tutur Rizieq.

Rizieq menyebutkan peserta demo tak hanya diikuti warga Muslim, melainkan masyarakat berkeyakinan lain. "Karena itu, kami minta aparat menyediakan tempat agar mereka bisa ikut tanpa terganggu rasa keagamaannya. Nanti, ada tim terpadu (untuk menangani). Dalam hal teknis akan ada rapat sendiri," katanya. Rizieq menegaskan Aksi Bela Islam III ini akan dilakukan dengan super damai.

YOHANES PASKALIS | INGE KLARA

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

9 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

2 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

2 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya