PBNU Keluarkan Fatwa Larangan Salat Jumat di Jalan

Reporter

Kamis, 24 November 2016 14:51 WIB

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kanan) di kantor pusat PBNU, Jakarta, 7 November 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan fatwa ihwal rencana organisasi massa Islam yang ingin salat Jumat di jalan. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan dari hasil ijtihad para ulama NU, warga dilarang salat Jumat di jalan.

"Jumatan di jalan tidak sah," kata Said Aqil saat memberi sambutan di Kongres ke-17 Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis, 24 November 2016.

PBNU, ucap Said, tak sekedar mengeluarkan fatwa larangan semata. Fatwa larangan itu merujuk kepada mahzab Imam Syafie dan Imam Maliki.

Bahkan Said menilai bila jamaah dengan sengaja atau berniat sungguh-sungguh salat Jumat di jalan maka tidak sah. Ia beralasan hal itu akan mengganggu ketertiban dan kepentingan orang lain. Berbeda misalnya, bila salat Jumat di masjid lantas jamaah membludak dan memenuhi jalan raya. "Saya hanya mengeluarkan fatwa, tidak ada kaitannya dengan (kasus) Ahok," kata dia.

Baca: Din Syamsuddin: Kalau Ahok Lepas, Saya Pimpin Perlawanan

Tak hanya itu, Said Aqil juga meminta kepada warga NU agar tidak ikut-ikutan unjuk rasa dalam kasus Ahok. Pasalnya, proses hukum kasus penistaan agama yang menyeret Ahok sudah masuk dalam ranah hukum.

Selain aksi damai pada 2 Desember, sejumlah organisasi masyarakat berencana melakukan unjuk rasa pada 25 November mendatang. Selain demonstrasi, mereka juga akan menggelar salat Jumat di jalan raya. Aksi lanjutan ini menuntut Kepolisian RI segera menahan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama alias Ahok.

Seperti dikutip dari situs resmi PBNU, Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU Abdul Moqsith Ghazali mengatakan para ulama dahulu menyatakan makruh salat di tengah jalanan lantaran masih banyak jalanan alternatif. Namun berbeda bila digelar di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, atau Medan.

Simak: Usut Kasus Ahmad Dhani, Polisi: Kami Dituduh Kriminalisasi

Di kota itu aktivitas ibadah bisa membuat kemacetan ketika satu jalan ditutup. "Kemacetan akan ke mana-mana, maka salat itu hukumnya bisa naik menjadi haram," kata Abdul. Menurut dia, setiap warga punya hak yang sama terhadap jalan.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

2 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

8 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

8 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

8 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

8 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

37 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

37 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya