Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

Reporter

Kamis, 24 November 2016 11:23 WIB

Seorang wanita muslim Rohingya bersama anaknya menangis saat ditangkap oleh petugas perbatasan Bangladesh (BGB) setelah melintas perbatasan secara ilegal di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 November 2016. Warga Rohingnya melarikan diri ke Bangladesh karena kekerasan yang diterimnya di Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Pangkal Pinang - Peristiwa yang dialami muslim Rohingya di Myanmar mendapat perhatian serius Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Budhis (Gemabudhi) Indonesia. Peristiwa tersebut dinilai bukanlah konflik agama antara umat Buddha dan umat Islam, melainkan murni kejahatan kemanusiaan.

“Kami bersama pengurus di DPP Gema Mathla’ul Anwar sudah mengeluarkan pernyataan sikap terkait dengan peristiwa ini. Konflik di Myanmar bukanlah konflik agama, melainkan murni kejahatan kemanusiaan yang dilakukan kelompok tertentu di Myanmar,” ujar Ketua Umum Gemabudhi Indonesia Bambang Patijaya kepada Tempo, Kamis, 24 November 2016.

Bambang mengatakan Gemabudhi bersama Gema Mathla’ul Anwar menolak segala bentuk provokasi yang dilakukan kelompok tertentu untuk memperluas dan memindahkan konflik Myanmar ke Indonesia dengan membenturkan umat Islam dengan umat Buddha di Indonesia.

“Kita menyadari bahwa konflik tersebut bersifat kompleks terkait dengan wilayah perbatasan, loyalis warga negara, dan latar belakang sejarah yang berbeda. Untuk itu, kita mendesak pemerintah Myanmar sesegera mungkin menghentikan aksi kejahatan kemanusiaan di negaranya dengan menggunakan metode soft resolution conflict,” katanya.

Bambang menambahkan, umat Islam dan Buddha di Indonesia harus tetap memelihara kerukunan, toleransi, serta bersatu padu menolak dan mengutuk segala bentuk tindak kejahatan kemanusiaan. Masyarakat juga diimbau untuk dapat menyaring informasi yang beredar melalui media sosial agar tidak terprovokasi menyebarkan kebencian.

Dia berharap kepolisian menindak tegas pihak-pihak yang sengaja memperkeruh suasana dengan membenturkan umat Islam dengan umat Buddha di Indonesia. Dalam waktu dekat, kata Bambang, Gemabudhi dan Gema Mathla’ul Anwar akan menyampaikan keprihatinan atas peristiwa ini di Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.

SERVIO MARANDA

Berita terkait

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

19 Oktober 2023

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

Sebelumnya para siswa sempat belajar di rumah akibat konflik antarkampung di Mataram.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

6 Agustus 2017

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebut benih perpecahan sudah muncul, berpotensi Indonesia sebagai kancah konflik antar agama.

Baca Selengkapnya

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

11 Juli 2017

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

Wakil Presiden Jusuf kalla atau JK memngharapkan polisi bisa bertindak adil mengatasi konflik di tengah masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

4 Mei 2017

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Syamsul Huda berkomitmen untuk mengawal maklumat Kementerian Agama untuk mencegah konflik.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

26 April 2017

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyatakan negara ini mempunyai ancaman terbesar dalam menangani konflik sosial dan isu primordialisme.

Baca Selengkapnya

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

17 Maret 2017

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

Wakil Menteri Luar Negeri mengatakan pembangunan pasar di Myanmar diharapkan bisa mengakhiri konflik serta membuat masyarakat berinteraksi dan tak saling curiga.

Baca Selengkapnya

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

15 Maret 2017

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

Lambatnya pemerintah daerah dalam menangani memperparah terjadinya konflik sosial, menurut Deputi II Bidang Dalam Negeri BIN Thamrin Marzuki.

Baca Selengkapnya

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

1 Februari 2017

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

Damin dan Zakaria tampil bersama di panggung acara dan
keduanya berjabat tangan.

Baca Selengkapnya

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

13 Desember 2016

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

Menurut Wiranto, masyarakat mengenal azas musyawarah untuk mufakat sebagai kultur.

Baca Selengkapnya

Bentrok Bersenjata di Myanmar, Puluhan Minoritas Rohingya Tewas  

14 November 2016

Bentrok Bersenjata di Myanmar, Puluhan Minoritas Rohingya Tewas  

Human Rights Watch merilis citraan setelit pada Minggu 13 November 2016 yang menunjukkan pembakaran massal terhadap desa Rohingya.

Baca Selengkapnya