Rizieq: Halangi Demo, Presiden atau Kapolri Bisa Dipidana  

Reporter

Rabu, 23 November 2016 16:16 WIB

Pemimpin Front Pembela Islam, Muhammad Rizieq Shihab saat tiba di kantor sementara Badan Reserse Kriminal Polri di Gambir, Jakarta, 23 November 2016. Habib Rizieq diperiksa sebagai ahli dari pihak pelapor terkait kasus dugaan penistaan agama yang disangkakan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, mengingatkan siapa pun yang menghalangi unjuk rasa Bela Islam II pada 2 Desember 2016 bisa dipidana.

"Siapa pun orangnya di Republik Indonesia tidak boleh melarang suatu unjuk rasa, presiden sekalipun," ucap Rizieq setelah menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan penistaan agama di Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI, Jakarta, Rabu, 23 November 2016.

Baca:
Rizieq FPI Saksi Ahli Kasus Ahok, Bukti Apa yang Dibeberkan?
Pengunggah Video Ahok, Buni Yani, Penuhi Panggilan Polda
Lewat Menantunya, Hamzah Haz Titip Salam untuk Ahok

Rizieq berujar, unjuk rasa 2 Desember dilindungi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Dalam pasal 18 undang-undang tersebut disebutkan pihak yang menghalangi atau menghadang dengan kekerasan suatu unjuk rasa yang dilindungi undang-undang ini akan dipidana 1 tahun penjara.

"Jadi, kalau presiden, Kapolri, atau siapa pun yang menghalangi unjuk rasa damai yang sudah dijamin undang-undang, beliau-beliau bisa dipidana 1 tahun penjara," tutur Rizieq.

Sebelumnya, polisi mengimbau para demonstran dalam unjuk rasa nanti tertib. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya juga meminta pengunjuk rasa tidak salat berjemaah di jalanan.

Kepala Polri Jenderal M. Tito Karnavian juga meminta demonstran tidak menutup jalan saat berdemo. Alasannya, jalan-jalan seperti Jalan M.H. Thamrin serta Jenderal Sudirman adalah jalan protokol dan urat nadi Jakarta serta Indonesia.

Menurut Rizieq, demonstrasi nanti adalah kelanjutan unjuk rasa yang sudah digelar pada 14 Oktober atau Bela Islam I dan 4 November alias Bela Islam II. "Tujuannya tetap sama, tahan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)," kata Rizieq.

REZKI ALVIONITASARI




Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

43 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya