Jawa Barat Pangkas Anggaran Iuran BPJS untuk Warga Miskin  

Reporter

Selasa, 22 November 2016 19:29 WIB

Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memangkas anggaran yang dilokasikan untuk membayar penerima bantuan iuran (PBI). Pasalnya, dana PBI tahun anggaran 2015 belum dipergunakan pemerintah daerah untuk membayar iuran BPJS Kesehatan bagi penduduk miskin. “Anggarannya tidak terserap karena orang miskin tidak punya nomor induk kependudukan,” kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Jawa Barat Ahmad Hadadi di Bandung, Selasa, 22 November 2016.

BPJS Kesehatan mensyaratkan NIK untuk penerbitan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi warga miskin. “Ada persoalan dalam sensus penduduk yang belum tuntas,” katanya.

Setiap tahun pemerintah Jawa Barat mengalokasikan 60 persen iuran PBI warga miskin tambahan. Tahun ini, Jawa Barat memberikan Rp 116 miliar atau sepertiga dari anggaran layanan kesehatan warga miskin.

Sejak program layanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan bergulir, setiap tahunnya pemerintah Jawa Barat menganggarkan lebih dari Rp 300 miliar untuk anggaran kesehatan. Total anggaran yang dikucurkan sejak 2013 lebih dari Rp 700 miliar. “Yang mengendap di kabupaten/kota itu ratusan miliar,” ujar Hadadi.

Menurut Hadadi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sengaja memangkas anggaran untuk membayar iuran BPJS Kesehatan bagi PBI yang masuk kategori warga miskin agar daerah menggunakan dulu anggaran provinsi yang masih tertahan di masing-masing daerah. “Kami akan normalkan kalau sudah terserap.”

Pemerintah pusat sudah membayari PBI di Jawa Barat untuk 12 juta orang. Sedangkan yang ditanggung pemerintah provinsi bersama masing-masing kabupaten/kota sekitar 4 juta orang tambahan. “Kami menunggu progres dari kabupaten/kota menyelesaikan masalah KTP dengan NIK itu.”

Hadadi mengatakan lewat cara itu pemerintah kabupaten/kota diharapkan memberesi data warga miskin penerima bantuan layanan kesehatan. “Sehingga, seluruh penduduk Jawa Barat yang miskin identitasnya terdata benar.”

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan program layanan kesehatan gratis bagi warga miskin dengan kemudahan persyaratan, yakni surat keterangan tidak mampu dari lurah dan desa khusus bagi warga miskin yang tidak memiliki KTP. Layanan program ini hanya diberikan oleh lima rumah sakit milik Pemerintah Provinsi. Di antaranya rumah sakit Al-Ihsan di Kabupaten Bandung.

Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat Yomanius Untung mengatakan Komisinya sudah mengirim surat protes gara-gara masalah layanan kesehatan yang terbentur masalah NIK itu. Ia mengusulkan kerja sama dengan BPJS diputuskan jika tetap mempersyaratkan NIK untuk warga miskin. Menurut dia, biaya kesehatan warga miskin lebih baik dibayari langsung di rumah sakit karena mereka tidak tertangani. “Uangnya ada,” katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 November 2016.

Yomanius mengatakan membereskan NIK bagi warga miskin butuh waktu lama. Yang paling cepat saat ini adalah melonggarkan persyaratan BPJS Kesehatan untuk penerbitan kartu layanan kesehatan bagi warga miskin. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencadangkan Rp 15 miliar untuk jaminan kesehatan bagi warga miskin di rumah sakit Al-Ihsan. “Enggak ribet,” katanya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

3 jam lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

8 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

24 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

46 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

57 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya