Menteri Tjahjo Sebut Musuh Indonesia Adalah Terorisme  

Reporter

Minggu, 20 November 2016 12:44 WIB

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 19 September 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Samarinda - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan terorisme merupakan musuh bangsa Indonesia dalam pembangunan. Menurut dia, sejauh ini tidak ada masalah berarti dalam pembangunan. Mulai dari perencanaan, kata dia, sudah berjalan sesuai aturan.

"Musuh bangsa ini, tantangan Indonesia bukan masalah-masalah yang berkaitan dengan pembangunan, semua sudah clear, perencanaan sudah bagus, tapi masalah radikalisme dan terorisme," kata Tjahjo saat menutup gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-III Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) tingkat Nasional di Islamic Center, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu malam, 19 November 2016.

Menteri Tjahjo mengatakan pencegahan dalam mendeteksi dini radikalisasi di Indonesia perlu dilakukan bersama-sama. Dia menjelaskan pencegahan terorisme harus diatasi mulai dari lingkungan terdekat. Tjahjo meminta semua anggota Korpri terjun ke masyarakat, membaur dengan berbagai agama untuk mendengar keluhan melihat gelagat di masyarakat. Dengan demikian bisa dilakukan deteksi dininya.

"Seluruh jajaran TNI dan polisi pun memerintahkan yang sama, minimal salat Jumat, subuh, dan magrib menyebar salat di lingkungan masing-masing," katanya.

Bukan hanya untuk umat muslim, Tjahjo menambahkan, untuk agama yang lain juga sama. Mereka juga harus sama-sama membangun kerukunan umat beragama. "Maksud kerukunan itu di mana yang minoritas harus menghargai mayoritas sebaliknya yang mayoritas melindungi yang minoritas," kata Tjahjo.

Di Samarinda, belum lama ini, terjadi peristiwa peledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Empat balita jadi korban, satu di antaranya, Intan Olivia Banjarnahor, 2,5 tahun, meninggal. Seluruh korban balita mengalami luka bakar.

Selama sepekan pemeriksaan, polisi menetapkan tujuh orang tersangka setelah memeriksa 21 orang yang berkaitan dengan peristiwa bom gereja Samarinda. Salah satu pelakunya Juhanda alias Jo alias Muhammad Aceng yang merupakan residivis bom buku di Jakarta. Di Samarinda, Juhanda sehari-hari menjadi penjual ikan. Ia tinggal di masjid Al Mujahidin yang lokasi tak jauh dari Gereja Oikumene.

FIRMAN HIDAYAT

Baca juga:
Tabungan Rey Utami Tak Sengaja Diintip, Saldonya Mengagetkan
Mabes Polri: Penyebar Hoax Diancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

10 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

13 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

51 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

57 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya