Kapolda Kaltim: Ada Pelatihan Merakit Sebelum Peledakan Bom  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 19 November 2016 16:55 WIB

Salah satu tersangka bom Samarinda dikawal anggota Brimob Polda Kaltim. Foto: Firman Hidayat

TEMPO.CO, Samarinda - Peledakan bom di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, terindikasi sudah direncanakan. Pengeboman yang menewaskan seorang balita, Intan Olivia Banjarnahor, ini melibatkan jaringan teror di Samarinda.

"Jadi sebelum peledakan ada pelatihan merakit (bom)," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur-Utara Inspektur Jenderal Safaruddin kepada awak media di Mako Brimob Pelopor B Polda di Samarinda, Sabtu, 19 November 2016.

Dia tidak menjelaskan dengan rinci siapa pelatih dan peserta pelatihan. Menurut dia, dari tujuh orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, mereka saling terkait. Mereka yang sebelumnya menjadi saksi dan ditingkat sebagai tersangka, masing-masing, J, S, JS, R, Ad, Gap, dan Rpp. Safaruddin mengatakan mereka ini terlibat dalam perencanaan, pembuatan bom, membeli bahan-bahan, melaksanakan, dan mengeksekusi.

Jenderal bintang dua itu menyatakan polisi sudah memulangkan sejumlah saksi yang sebelumnya diperiksa. Safaruddin menyatakan hasil pemeriksaan para saksi yang dipulangkan diketahui tidak terlibat langsung dalam peledakan.

Sebelumnya, polisi memeriksa 19 saksi dalam kaitan bom Samarinda, lima di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Terakhir, Jumat, 18 November 2016, polisi kembali menjaring dua orang yang diduga sebagai otak peledakan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Safaruddin masih belum bersedia mengungkap menyangkut jaringan Juhanda cs di Samarinda. "Nanti Desus yang kembangkan, masih ada jaringan yang masih harus dikembangkan," katanya.

Sabtu pagi, 19 November, empat tersangka kasus teror bom Samarinda diberangkatkan menuju Jakarta. Pengawalan ketat dilakukan polisi saat menggiring empat tersangka menuju bus yang akan membawa mereka. Polisi sudah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini.

Bom rakitan meledak di teras Gereja Oikumene, Samarinda, pada Ahad, 13 November 2016, sekitar pukul 09.50 Wita. Akibat ledakan bom, empat balita mengalami luka bakar dan satu di antaranya meninggal, Intan Olivia. Diketahui pelaku peledakan adalah Juhanda alias Jo alias Muhammad Aceng, residivis kasus teror bom di Jakarta.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Kepala Polda Kaltim Safaruddin Bantah Kriminalkan Syaharie Jaang

4 Januari 2018

Kepala Polda Kaltim Safaruddin Bantah Kriminalkan Syaharie Jaang

Kepala Polda Kalimantan Timur Irjen Safaruddin membantah melakukan kriminalisasi terhadap cagub Kaltim yang diusung Demokrat Syaharie Jaang.

Baca Selengkapnya

Di Pelabuhan Samarinda, Calo Tiket Masih Berkeliaran

23 Juni 2017

Di Pelabuhan Samarinda, Calo Tiket Masih Berkeliaran

Penumpang mengaku membeli tiket hingga Rp 400 ribu.

Baca Selengkapnya

Kapolda Kaltim Ancam Tindak Tegas Pelaku Persekusi

8 Juni 2017

Kapolda Kaltim Ancam Tindak Tegas Pelaku Persekusi

Kapolda Kaltim mengancam akan menindak tegas pelaku persekusi.

Baca Selengkapnya

TNI - Polri Antisipasi Solidaritas Marawi, Pengawasan Diperketat  

7 Juni 2017

TNI - Polri Antisipasi Solidaritas Marawi, Pengawasan Diperketat  

Kapolda Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengaku butuh tenaga ekstra menjaga perbatasan karena di wilayah tersebut banyak jalur ilegal.

Baca Selengkapnya

Buntut Bom Kampung Melayu, Polda Kaltim Waspadai Mantan Teroris

25 Mei 2017

Buntut Bom Kampung Melayu, Polda Kaltim Waspadai Mantan Teroris

Kepolisian Daerah Kalimantan Timur meningkatkan kewaspadaan menyusul aksi teror bom Kampung Melayu, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembalakan Liar, 2 Tersangka Disergap di Sungai Mahakam

24 Mei 2017

Pembalakan Liar, 2 Tersangka Disergap di Sungai Mahakam

Polisi mengatakan pelaku pembalakan liar ini menarik kayu menggunakan perahu di Sungai Mahakam.

Baca Selengkapnya

Korem Samarinda Serahkan Ratusan Senjata Rakitan Sitaan ke Polisi  

5 Mei 2017

Korem Samarinda Serahkan Ratusan Senjata Rakitan Sitaan ke Polisi  

Markas Komando Resort Militer 091/ASN menyerahkan ratusan senjata api rakitan hasil sitaan di perbatasan Indonesia-Malaysia ke Polres Samarinda.

Baca Selengkapnya

Polisi Berau Gagalkan Penyelundupan 1,5 Ton Premium

3 April 2017

Polisi Berau Gagalkan Penyelundupan 1,5 Ton Premium

Menurut polisi pelaku penyelundupan coba memanfaatkan luas wilayah Kalimantan Timur yang memang masih banyak yang belum terjangkau.

Baca Selengkapnya

Pungli Pelabuhan, Polisi Selidiki Dana Deposito Atas Nama Komura  

27 Maret 2017

Pungli Pelabuhan, Polisi Selidiki Dana Deposito Atas Nama Komura  

Polisi masih menelusuri asal-usul uang yang didepositokan atas nama Komura itu.

Baca Selengkapnya

Buruh Panik Akibat Pungli Pelabuhan, Ketua Komura: Gaji Disiapkan

24 Maret 2017

Buruh Panik Akibat Pungli Pelabuhan, Ketua Komura: Gaji Disiapkan

Ketua Kopeasi Komura meredam kepanikan buruh anggotanya akibat terbongkarnya pungli pelabuhan. "Gaji sedang disiapkan," katanya.

Baca Selengkapnya