TEMPO.CO, Tulungagung - Kementerian Perhubungan terus melakukan riset lapangan terkait dengan rencana pembangunan bandar udara di Tulungagung, Jawa Timur. Pemerintah daerah setempat telah menyiapkan lahan 500 hektare untuk bandara perintis tersebut.
Keinginan masyarakat Kabupaten Tulungagung memiliki bandara makin mendekati kenyataan. Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tulungagung Subiyanto mengatakan, sejak dua hari lalu, tim Kementerian Perhubungan sudah melakukan survei di lokasi.
Mereka mengukur jarak lokasi yang akan didirikan bandara dengan stasiun kereta, terminal bus, dan pelabuhan. “Ini penting untuk mendukung keberadaan bandara,” ucap Subiyanto, Jumat, 18 November 2016.
Subiyanto berujar, tim Kementerian Perhubungan yang terdiri atas tiga orang ini memeriksa kelayakan lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan bandara. Karena itu, sejak Rabu, 16 November 2016, mereka mendatangi terminal bus antarkota Gayatri, Stasiun Tulungagung, dan Pelabuhan Prigi di Kabupaten Trenggalek. Tiga layanan transportasi ini diperlukan untuk berinteraksi dengan bandara.
Subiyanto tak menjelaskan hasil kajian lapangan tersebut. Dia hanya berharap seluruh perhitungan ini memenuhi standar agar pembangunan bandara segera terealisasi. Diperkirakan hasil kajian itu akan diumumkan pekan depan.
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo mengaku melakukan komunikasi intensif dengan Angkasa Pura I selaku operator bandara. Dia memastikan proses penyiapan lahan seluas 200-500 hektare telah mencapai 80 persen. “Saat ini, pengurusan administrasinya sudah di Kementerian BUMN,” tutur Syahri.
Lokasi tersebut berada di perbatasan Kecamatan Campurdarat dengan Tanggunggunung yang merupakan wilayah Perhutani. Rencananya, pemerintah akan mengajukan pinjam pakai kepada Perhutani untuk lokasi bandara. Sebab, bagaimanapun, ini adalah proyek nasional yang akan berdampak pada perekonomian masyarakat Jawa Timur bagian selatan. Karena itu, seluruh kebijakan anggarannya berada di tangan pemerintah pusat.
Sebelumnya, beredar kabar rencana pembangunan bandara itu akan diambil alih perusahaan rokok PT Gudang Garam. Perusahaan ini akan memindahkan rencana pembangunan bandara ke Kabupaten Kediri.
Namun, saat dikonfirmasi soal hal itu, pabrik rokok terbesar di Kediri ini enggan berkomentar. “Saya malah belum tahu soal itu,” tutur Wakil Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT Gudang Garam Ihwan Tri Cahyono.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
2 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.