Operator Ekonomi Pemegang AEO Sambangi Pabrik Toyota
Selasa, 15 November 2016 18:56 WIB
INFO NASIONAL - Sebanyak 30 client manager Operator Ekonomi Bersertifikat (Authorized Economic Operator/AEO) dari berbagai Kantor Bea Cukai di seluruh Indonesia mengunjungi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang Jawa Barat.
“Kunjungan ini diharapkan menjadi pengalaman yang dapat dibagikan kepada para stakeholders karena PT TMMIN merupakan pionir dan dapat dijadikan benchmark, serta bentuk nyata dalam menjalankan manajemen AEO," kata Direktur Teknis Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Oza Olavia.
Dia menambahkan, kunjungan tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman tentang AEO. Selain itu, peran Bea Cukai telah bergeser dari revenue collector menjadi trade fasilitator dan industrial assistance. Semangat ini relevan dengan prinsip AEO yang bertujuan untuk efisiensi proses bisnis.
"Program AEO sudah terstandardisasi internasional dan terdaftar di WCO (Organisasi Kepabeanan Dunia/World Customs Organization). AEO berbicara soal supply chain yang memudahkan dalam proses bisnis. AEO juga diharapkan dapat mengurangi cost logistic dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Lebih lanjut Oza menerangkan, sejauh ini, Indonesia baru memiliki 24 perusahaan bersertifikat AEO dibandingkan dengan Korea Selatan yang memiliki sekitar 3.000 perusahaan.
“Hingga 10 November 2016, sudah ada 65 perusahaan pemohon AEO, yang akan menyusul 24 perusahaan tadi. Dari 65 perusahaan itu, 35 di antaranya adalah eksportir, 27 customs broker, dan 3 importir,” ujarnya.
Sementara Kepala Divisi Ekspor Impor PT TMMIN Ari Samsudin mengatakan pihaknya mengupayakan menjadi benchmark nasional dalam manajemen AEO. Ekspor semua produk Toyota juga mencakup merek dagang Daihatsu dan Hino ini telah menyebar ke lebih dari 70 negara.
Di 2015, lanjutnya, sebanyak 1.013 unit telah terjual di pasar domestik Indonesia. PT TMMIN yang memiliki jumlah karyawan lebih dari 300 ribu orang itu memiliki tiga pabrik besar yang semuanya berlokasi di Karawang, Jawa Barat. “Indonesia itu sangat penting bagi Toyota karena urutan ke-4 dunia dalam pemasaran Toyota,” kata Ari.
Factory trip yang dipandu jajaran manajemen PT TMMIN ini memberikan kesempatan kepada tamu untuk melihat secara langsung proses produksi dan pengawasan proses pengamanan kawasan pada semua lini. Setiap orang yang keluar masuk kawasan pabrik, bahan baku, serta barang-barang yang masuk, diproduksi, dan akan dijual atau diekspor, semua terekam dan tercatat. (*)