TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Fahri Hamzah resmi terpilih sebagai Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI). Ia terpilih secara aklamasi pada kongres KAMMI pertama yang berakhir pada Minggu, 13 November 2016.
Fahri mengatakan akan bersungguh-sungguh membesarkan organisasi tersebut dengan solid, kukuh, profesional, dan mampu memperjuangkan agenda umat dan bangsa secara optimal.
Ia menilai KAMMI saat ini menghadapi tantangan besar untuk menjadi organisasi yang eksis pada era digital. Misalnya, ada anggapan bahwa organisasi itu dikooptasi oleh kepentingan tertentu.
Fahri menegaskan KAMMI tidak digerakkan oleh pihak lain. “KAMMI sudah mendeklarasikan diri sebagai organisasi yang independen, apalagi organisasi alumninya,” katanya di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu, 13 November 2016.
Fahri adalah deklarator pertama KAMMI pada 1998 saat era reformasi. Ia pun menjadi ketua pertama organisasi tersebut.
Pada tahap awal, Fahri mengatakan akan mensosialisasikan gagasan-gagasan besar KAMMI. Misalnya, menggerakkan ekonomi bagi keanggotaan. Ia mengklaim ada ribuan anggota KAMMI yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ribuan inilah potensi yang akan kami kembangkan,” ujarnya. Harapannya, mereka akan mengisi sektor politik, ekonomi, dan menjadi pengusaha.
Selain itu, Fahri segera membentuk kepengurusan tingkat pusat untuk memudahkan pelengkapan struktur kepengurusan KAMMI di seluruh Indonesia. Caranya dengan memperkuat database dan kesekretariatan.
