JK: Jika Trump Proteksionis, Ekonomi Amerika Akan Hancur

Reporter

Jumat, 11 November 2016 21:50 WIB

Presiden AS, Barack Obama berbincang dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, 10 November 2016. Pertemuan ini untuk mengkoordinasikan proses perpindahan kekuasaan setelah Trump mengalahkan Hillary Clinton di pemilu 2016. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla berkeyakinan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, tidak akan menerapkan program yang dijanjikan selama kampanye. Dia mengatakan program proteksionis Trump akan membahayakan kepentingan Amerika.

"Saya meyakini tindakannya beda dari kampanyenya. Tidak bisa seenaknya begitu," kata Kalla, Jumat, 11 November 2016, di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan terlalu berisiko jika Donald Trump mengambil kebijakan proteksionis dalam perdagangan. Masyarakat dunia bisa saja enggan memegang dolar Amerika Serikat. "Habis Amerika itu, inflasinya langsung naik," ujarnya. Menurut Kalla, dampak terpilihnya Trump bagi dunia dan Indonesia sangat bergantung pada kebijakan yang diambil. Jika kebijakan proteksionis yang diterapkan, ekonomi Cina dan Jepang bakal terpengaruh.

Dia mencontohkan, kalau dulu semua barang 90 persen “Made in China” di toko, kebijakan proteksionis Amerika akan membuat ekonomi Cina menurun. "Kalau ekonomi Cina menurun, ekspor kita ke Cina akan menurun pada waktunya," tutur Kalla.

Dengan dampaknya yang serius bagi ekonomi dunia, Kalla meyakini janji kampanye Trump tidak akan dilaksanakan. Apalagi, kata Kalla, ada rumus pada pemilihan Amerika bahwa janji kampanye bisa lain dari pelaksanaan.

Janji proteksionisme Trump selama kampanye dianggap hanya strategi meraih suara pemilih. Selain program proteksionis, Trump berkeinginan mengurangi imigran, misalnya dari Meksiko, Afrika Selatan, dan Asia. Program itu berarti Trump ingin membatasi pekerja dari luar Amerika. Dengan program ini, para pekerja senang karena pengangguran akan menurun. Inilah yang membuat Donald Trump dipilih para pekerja di Amerika Serikat.

Namun rencana kebijakan inward looking tersebut, kata Kalla, akan menimbulkan masalah dengan investor, khususnya dari Timur Tengah. "Kalau dia Islamophobia, pasti investor Timur Tengah yang banyak di Amerika banyak yang meninggalkan Amerika," ucap Kalla.

Begitu juga dengan sikap balasan Cina. "Kalau proteksionis, Cina tidak akan membeli bond Amerika. Kalau semua orang tidak mau membeli bond, dolar Amerika langsung hancur," kata Kalla.

Dalam pemilihan pada 8 November 2016, Trump—yang berasal dari Partai Republik—meraih suara mayoritas dibanding kandidat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Selama kampanye, Trump menjanjikan program proteksionis, anti-imigran, dan cenderung Islamophobia.

AMIRULLAH

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

12 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

13 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

24 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

24 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

24 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

25 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

25 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

42 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya