Polri Dituntut Melakukan Reformasi Hukum Tahap Penyidikan  

Reporter

Jumat, 11 November 2016 02:08 WIB

Warga negara Inggris, David Taylor (kedua kanan) dan warga negara Australia Sara Connor (kedua kiri) yang menjadi terdakwa kasus pembunuhan polisi, digiring petugas kejaksaan untuk mengikuti sidang pertamanya di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, 9 November 2016. Dua WNA tersebut menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan polisi Aipda I Wayan Sudarsa pada 17 Agustus 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Ombudsman, Ninik Rahayu, mengatakan Kepolisian RI menjadi lembaga terbanyak kedua yang kerap dilaporkan kepada Ombudsman. Pada 2016, terdapat 53 persen dari total laporan masuk yang berkaitan dengan penundaan perkara di kepolisian. Jumlah itu bertambah dari tahun sebelumnya sebesar 43,5 persen.

Menurut Ninik, laporan penundaan kasus di kepolisian yang masuk Ombudsman beragam. Ia menyoroti pada tindakan penyidik menangani laporan masyarakat.

“Mulai tahap laporan awal yang tidak dilayani kepolisian hingga bolak-baliknya berkas dari kejaksaan kepada kepolisian,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 10 November 2016.

Pakar reformasi hukum pidana, Chris Stone, menilai pemerintah perlu mereformasi hukum dalam tahap penyidikan. Selain itu, pemerintah perlu membentuk sinergi antara aparat penegak hukum, yaitu penyidik, dan penuntut umum untuk menguatkan sistem peradilan pidana Indonesia.

Langkah itu juga perlu dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan oleh kepolisian dan kejaksaan.

Chris mencontohkan, Turki telah mengambil langkah serius untuk menghentikan penyiksaan pada penyidikan. Negara itu telah memeriksa dan menghukum penyidik yang terbukti menyiksa seorang tersangka. Selain itu, Turki juga mendidik penyidiknya hingga gelar strata 3 untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitasnya.

Menurut Chris, pemerintah Turki juga memberikan bantuan hukum kepada tersangka, terdakwa, korban, dan keluarganya. Reformasi hukum dilakukan pula di Cina.

“Di Cina, setiap interogasi pada tahap penyidikan direkam melalui video untuk mencegah terjadinya penyiksaan,” ujarnya.

Ia menuturkan penegakan hukum menuju pada keadilan. Hukum harus mendapat legitimasi publik, dipatuhi masyarakat, dan ditegakkan pemerintah.

Chris menganggap minimnya pengawasan dalam sistem peradilan pidana mengakibatkan penyalahgunaan kewenangan oleh kepolisian dan kejaksaan. Selain itu, ketidaksesuaian hubungan antara kepolisian dan kejaksaan dalam penyidikan di sistem peradilan pidana menyebabkan tidak efisiennya penanganan perkara.

Ia menduga, tanpa ada pengawasan, kepolisian bisa bebas memeriksa perkara hingga berlarut-larut. “Bahkan tidak melanjutkan suatu perkara sama sekali.”

DANANG FIRMANTO




Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

13 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

14 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

22 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya